Genjot Ekspor Di Pasar Global Indonesia Dorong Diplomasi Kopi Berkelanjutan & Berdaya Saing

Genjot Ekspor Di Pasar Global Indonesia Dorong Diplomasi Kopi Berkelanjutan & Berdaya Saing

Global | rm.id | Jum'at, 24 Juni 2022 - 18:36
share

Dalam rangka membahas peluang dan tantangan terkini yang dihadapi ekspor komoditas kopi asal Indonesia, Kementerian Luar Negeri menggelar webinar dengan tema Sinergi Diplomasi Kopi Indonesia Berkelanjutan dan Berdaya Saing yang berlangsung secara hybrid di Bali, Selasa-Rabu 21-22 Juni 2022.

Webinar ini dibuka resmi oleh Direktur Perdagangan, Perindustrian, Komoditas dan Kekayaan Intelektual (PPKKI), Antonius Yudi Triantoro.

Ia menyampaikan bahwa kegiatan "Jaring Masukan" merupakan inisiatif Kementerian Luar Negeri untuk membawa Indonesia menjadi pemain utama dalam rantai perdagangan komoditas kopi dunia dan meningkatkan citra dan daya saing kopi Indonesia di pasar global.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Informasi Diplomasi Publik (IDP) Kementerian Luar Negeri, Tika Wihanasari, menyampaikan, pentingnya sinergi, koordinasi dan dukungan seluruh stakeholders terkait untuk memajukan dan mengembangkan sektor kopi Indonesia.

Menurutnya sinergi dan kerja sama jangka panjang antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk diimplementasikan.

Duta Besar Tri Tharyat, yang menjadi keynote speech dalam webinar tersebut menekankan pentingnya strategi dan arah kebijakan yang tepat, serta sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam pengembangan sektor kopi.

Dubes Tri Tharyat menyampaikan strategi dilakukan antara lain: pertama pemanfaatan keanggotaan Indonesia di berbagai organisasi internasional terkait pengembangan ekspor kopi. Kedua peningkatan kemitraan antara industri, eksportir dan petani.

Ketiga peningkatan citra kopi Indonesia. Dan keempat peningkatan sinergi market intelligence antara perwakilan RI di luar negeri dengan pemangku kepentingan terkait.

Duta Besar LBBP RI untuk Swedia dan Latvia periode 2016-2020, Bagas Hapsoro menyatakan bahwa cara-cara inovatif yang telah diterapkan Kemlu dan Perwakilan RI antara lain penggunaan platform ICT, solusi digital termasuk traceability perlu diteruskan.

Kemlu juga telah menginisiasi business matching dengan menggunakan solusi digital. Sebagai contoh Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INALAC) Oktober 2021 menghasilkan transaksi Rp. 1,23 triliun termasuk kopi. Kemudian form Bisnis Indonesia Eastern European Countries sebesar Rp 44 miliiar.

Dubes Bagas menekankan, perlunya peningkatan penelitian pengembangan, edukasi kepada para petani dan menyusun skema besar tentang nation branding kopi Indonesia.

Turut hadir dalam Webinar tersebut para wakil dari Specialty Coffee Association of Indonesia, Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham, ARISE+ Indonesia dan PT Sarinah pada sesi kedua yang menyampaikan insights mengenai potensi kopi specialty Indonesia yang berkelanjutan dan peran penting perlindungan indikasi geografis bagi pengembangan komoditas kopi asal Indonesia.

Hadir pula perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Sustainable Coffee Platform for Indonesia, dan PMO Kopi Nusantara dari Kementerian BUMN telah membagikan perspektif mengenai tren pedagangan kopi di dunia saat ini serta upaya pemanfaatan peluang dan mengatasi tantangan sehingga komoditas kopi berkelanjutan asal Indonesia dapat bersaing di pasar tujuan ekspor.

Webinar ini dihadiri 180 peserta, merupakan platform dialog terbuka antar pemangku kepentingan terkait, termasuk pembuat kebijakan, perwakilan RI di luar negeri, asosiasi, dan pelaku usaha.

Topik Menarik