Aturan Berhijab Dilonggarkan, Cewek Saudi Ramai-ramai Bondolin Rambut

Aturan Berhijab Dilonggarkan, Cewek Saudi Ramai-ramai Bondolin Rambut

Global | rm.id | Jum'at, 24 Juni 2022 - 10:58
share

Para perempuan di Arab Saudi berbondong-bondong memotong pendek rambut mereka. Ini merupakan simbol kepercayaan diri di bawah reformasi sosial yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Pemandangan di jalan-jalan Ibu Kota Saudi yang ramai dengan perempuan berambut bondol bukan hal aneh lagi. Terlebih,aturan berhijab sudah dilonggarkan.

Dokter Safi, yang menolak menyebut nama aslinya, meminta penata rambut untuk membabat habis rambutnya yang panjang dan bergelombang sampai ke lehernya.

Gaya rambut pendek ini semakin populer di kalangan perempuan karir di negara tersebut. Bukan cuma gara-gara alasan kepraktisan, tapi rambut \'cepak\' ini juga berfungsi sebagai bentuk perlindungan dari perhatian laki-laki yang tidak diinginkan, memungkinkan dia untuk fokus pada pasiennya.

"Orang suka melihat feminitas dalam penampilan perempuan. Gaya ini seperti perisai yang melindungi saya dari orang-orang dan memberi saya kekuatan," tuturnya.

Gaya-gaya rambut pendek ini juga dilakukan oleh selebriti Arab seperti aktris Yasmin Raeis atau penyanyi Shirene yang telah mengadopsi gaya tersebut.

"Perempuan yang memotong rambutnya dengan gaya ini adalah wanita yang karakternya kuat. Tidak mudah bagi wanita untuk memotong rambutnya," kata stylist Mesir Mai Galal kepada AFP. Nouf, yang bekerja di sebuah toko kosmetik dan juga memotong pendek rambutnya ini juga punya pandangan sendiri soal rambut pendek dan emansipasi perempuan.

"Kami ingin mengatakan bahwa kami ada, dan peran kami dalam masyarakat tidak jauh berbeda dengan peran kami di masyarakat, para laki-laki," tandasnya.

Di salah satu salon di pusat Kota Riyadh, permintaan untuk potongan rambut gaya anak laki-laki melonjak, dengan tujuh atau delapan dari 30 pelanggan memintanya untuk membabat rambut mereka.

Pencabutan aturan soal jilbab di Saudi hanyalah salah satu dari banyak perubahan yang telah menata ulang kehidupan sehari-hari bagi perempuan Saudi di bawah Pangeran Mohammed, yang dinobatkan sebagai pewaris ayahnya yang berusia 86 tahun, Raja Salman bin Abdulaziz.

Perempuan Saudi tidak lagi dilarang dari konser dan acara olahraga, dan pada 2018 mereka mendapatkan hak untuk mengemudi. Kerajaan juga telah melonggarkan apa yang disebut aturan perwalian, yang berarti perempuan sekarang dapat memperoleh paspor dan bepergian ke luar negeri tanpa izin saudara laki-lakinya.

Reformasi semacam itu, bagaimanapun, telah disertai dengan tindakan keras terhadap aktivis hak-hak perempuan, bagian dari kampanye yang lebih luas melawan perbedaan pendapat.

Mendapatkan lebih banyak perempuan untuk bekerja adalah komponen utama dari rencana reformasi Visi 2030 Pangeran Mohammed untuk membuat Arab Saudi tidak terlalu bergantung pada minyak.

Rencana tersebut awalnya menyerukan agar perempuan menyumbang 30 persen dari angkatan kerja pada akhir dekade ini, tetapi angka itu sudah mencapai 36 persen, kata asisten menteri pariwisata Putri Haifa Al-Saud kepada Forum Ekonomi Dunia di Davos bulan lalu.

Topik Menarik