Makin Panas! Kapal Rusia Mendekati Pantai Ukraina, Siap Lakukan Serangan Rudal Besar-besaran

Makin Panas! Kapal Rusia Mendekati Pantai Ukraina, Siap Lakukan Serangan Rudal Besar-besaran

Global | koran-jakarta.com | Selasa, 21 Juni 2022 - 16:05
share

JAKARTA - Rusia dilaporkan tengah mempersiapkan serangan rudal "besar-besaran" dari Laut Hitam ke wilayah Ukraina. Newsweek melaporkan, Senin (20/6).

Enam kapal Rusia yang mengangkut rudal diposisikan di Laut Hitam dan kemungkinan besar tengah mempersiapkan peluncuran rudal besar-besaran ke teritori Ukraina mulai Senin, menurut Ukraina 24.

Komando Operasional Ukraina Selatan mengatakan, "kapal-kapal rudal permanen" di area itu belakangan telah dikurangi lantaran aksi militer Ukraina sangat mengganggu pihak musuh," kata kantor berita pemerintah Ukraina, Ukriform .

Pasukan Ukraina juga memperingatkan "para propagandis Rusia" yang menyebarkan berita bohong baru tentang kerusakan lapangan udara dan fasilitas infrastruktur militer penting dan strategis lainnya di kawasan ini."

Militer Ukraina mengatakan pada Senin, gudang makanan telah dihancurkan oleh serangan rudal Rusia di Odessa, pelabuhan terbesar Ukraina di Laut Hitam, menurut Reuters . Tidak ada laporan korban dari warga sipil yang tewas dalam serangan itu. Armada kapal Angkatan Laut Hitam Rusia meliputi tiga kapal induk pengangkut rudal dan tiga kapal selam pengangkut rudal, menurut Ukrayinska Pravda, media online Ukraina.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pada Minggu, serangan rudal jelajah jarak jauh ke instalasi militer Ukraina di Dnipropetrovsk berhasil menewaskan sejumlah pejabat tinggi termasuk para jenderal. Pejabat Rusia juga mengatakan rudal Rusia menghantam tiga stasiun gas lepas pantai di Laut Hitam.

Minggu lalu, militer Ukraina mencuit, kapal penarik "Spasatel Vasily Bekh" telah "berhasil didemiliterisasi" dalam sebuah serangan rudal saat tengah membawa personel tentara, senjata, dan amunisi ke pulau Snake di Laut Hitam. Para pejabat mengatakan, rudal Harpoon buatan AS digunakan dalam serangan itu.

Serangan itu datang tak lama setelah Departemen Pertahanan AS mengumumkan paket bantuan baru sebesar 1 miliar dolar AS untuk Ukraina termasuk dua sistem pertahanan pantai Harpoon. Rudal Harpoon juga telah dikirim ke Ukraina oleh Denmark.

Presiden Ukrainan Voloddymyr Zelenskyy telah berulang kali mendesak negara Barat untuk mengirim lebih banyak peralatan dan pasokan militer karena perang dengan Rusia telah memasuki tiga bulan.

"Kami butuh dukungan Anda, kami butuh persenjataan, senjata yang memiliki kapabilitas lebih baik daripada senjata Rusia," kata Zelenskyy pada Senin di acara yang diadakan lembaga think tank ISPI di Milan, Italia, menurut The Los Angeles Times . "Ini tentang hidup dan mati," kata Zelenskyy.

Sementara itu, para pejabat Rusia memperingatkan Barat agar tidak melanjutkan memasok bantuan ke Ukraina. Mereka mengancam akan memperluas cakupan perang jika Ukraina dipasok dengan rudal-rudal jarak jauh. Minggu lalu, mantan pejabat militer Rusia memperingatkan akan adanya "potensi konflik nuklir" dengan NATO.

Topik Menarik