Pejabat Partai Narendra Modi Hina Nabi Muhammad India Banjir Kecaman

Pejabat Partai Narendra Modi Hina Nabi Muhammad India Banjir Kecaman

Global | rm.id | Selasa, 7 Juni 2022 - 22:25
share

Sejumlah negara, termasuk Indonesia, mengecam pernyataan politikus dari partai berkuasa di India, Partai Bharatiya Janata (BJP), yang dianggap menghina Nabi Muhammad. Negara-negara tersebut menyampaikan protes resmi secara diplomatik.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) telah memanggil Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia Manok Kumar Bharti. Juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan, Dubes Bharti diterima langsung Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Dirjen Aspasaf) Abdul Kadir Jailani, Senin petang (6/6)..

Faizasyah tidak menyampaikan secara resmi hasil pertemuan tersebut. Dia mengatakan, sikap resmi Indonesia telah telah disampaikan melalui akun Twitter resmi Kemlu.

Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India. Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta," pernyataan resmi Kemlu di Twitter, Senin malam (6/6).

Di tempat terpisah, setidaknya lima negara Arab mengajukan protes resmi terhadap India. Sementara negara tetangga India, Pakistan dan juga Afghanistan, memanggil Dubes India di negara-negara tersebut.

Pemanggilan itu dilakukan sehari setelah Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif mengatakan, pernyataan dua politikus itu sangat menyakitkan. Menurut Sharif, India di bawah Pemerintahan PM Modi menginjak-injak kebebasan beragama dan juga menganiaya Muslim.

Kemlu India yang menanggapi pernyataan Sharif, menyebut Pakistan merupakan pelanggar berantai hak-hak minoritas.

Mereka mengatakan, bahwa Pakistan tidak boleh yang mengkhawatirkan, dan mencoba untuk menimbulkan ketidakharmonisan komunal di India.

"India menghormati semua agama," kata Juru bicara Kemlu India Arindam Bagchi.

Selanjutnya, kecaman terhadap India juga datang dari Kabul, Afghanistan. Imarah Islam Afghanistan mengatakan, Pemerintah India seharusnya tidak membiarkan orang-orang fanatik menghina dan memprovokasi perasaan umat Islam.

Menurutnya, Partai Modi juga menghadapi kemarahan dari beberapa pendukungnya sendiri. Sementara Arab Saudi dan Iran melakukan protes secara langsung kepada India, dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang berbasis di Jeddah, Arab Saudi.

OKI menyebut, pernyataan politikus India itu berniat untuk menambah kebencian dan pelecehan terhadap Islam di India, serta praktik sistematis terhadap Muslim. Namun, Kemlu India menyatakan, bahwa komentar OKI sebagai hal yang tidak beralasan dan berpikiran sempit.

Minggu (5/6), Kedubes India di Qatar dan Kuwait, merilis sebuah pernyataan yang mengatakan, bahwa pandangan yang diungkapkan tentang Nabi Muhammad dan Islam bukanlah pandangan Pemerintah Negeri Gangga itu.

Sedangkan Mufti Besar Oman menggambarkan hinaan terhadap Islam sebagai bentuk perang. Masjid Al-Azhar Mesir, lembaga pendidikan agama terkemuka di dunia Sunni, menggambarkan pernyataan itu sebagai terorisme nyata yang dapat menjerumuskan seluruh dunia ke dalam krisis parah dan perang mematikan.

Kemarahan juga disampaikan di media sosial. Dengan seruan untuk memboikot barang-barang buatan India. Terutama di negara-negara Arab. Gara-gara hal itu, partai Modi menghadapi protes dari warga.

Juru Bicara Nasional BJP Nupur Sharma, dan Kepala Operasi Media BJP New Delhi, Naveen Kumar Jindal, mengeluarkan komentar yang menghina Nabi Muhammad SAW dan sang istri Aisyah.

Sharma melontarkan penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW dalam sebuah acara debat di stasiun televisi pada pekan lalu. Sementara Jindal dilaporkan telah mencuitkan pesan di Twitter yang juga bernada penghinaan terhadap Nabi Muhammad.

Setelah banyaknya protes, keduanya mendapat hukuman skorsing dari BJP. Sharma mendapat sanksi berupa skorsing dari keanggotaan utama partai. Sedangkan Jindal dikeluarkan dari keanggotaan partai.***

Topik Menarik