Giliran Pasukan Ukraina Dipukul Mundur di Severodonetsk

Giliran Pasukan Ukraina Dipukul Mundur di Severodonetsk

Global | koran-jakarta.com | Selasa, 7 Juni 2022 - 05:13
share

KYIV - Pasukan Russia pada Senin (6/6) berhasil memukul mundur pasukan Ukraina setelah mereka berhasil merebut kembali sejumlah area di kota strategis Severodonetsk di Ukraina timur. Menurut laporan para pejabat lokal, keberhasilan Russia itu berkat bantuan persenjataan artileri berat yang ditempatkan sekeliling Severodonetsk.

"Pertempuran berlangsung amat sengit di Severodonetsk. Para pejuang kami berhasil melakukan serangan balasan untuk beberapa waktu. Mereka bahkan berhasil membebaskan hampir sebagian kota. Tetapi situasinya kini sedikit kembali memburuk bagi kami," ucap Gubernur Lugansk,Sergiy Gaiday, saat berbicara dengan stasiun televisi 1+1 .

"Pasukan Russia menggunakan taktik bumi hangus yang biasa mereka lakukan, sehingga membuat pasukan kami tak berdaya untuk membendungnya," imbuh dia.

Serangan artileri Russia pun dilaporkan semakin intensif menyerang Severodonetsk dan kota tetangganya, Lysychansk. Seorang lansia warga Lysychansk bernama Oleksandr Lyakhovets mengatakan bahwa gempuran misil Russia tanpa henti menghantam kotanya sehingga gedung apartemen tempat ia tinggal habis dilalap api.

"Mereka melancarkan tembakan tanpa henti. Ini merupakan pertunjukan kengerian," ucap dia.

Lysychansk adalah kota yang sempat dikunjungi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Minggu (5/6). "Presiden Zelenskyy ingin mengetahui secara langsung situasi pertempuran di garis depan pertahanan Ukraina," demikian pernyataan kantor Kepresidenan Ukraina.

Selain ke Lysychansk, Presiden Zelenskyy juga mengunjungi wilayah Zaporizhzhia dan kota garis depan di wilayah Donetsk yaituSoledar, dan di kota-kota itu ia bertemu dengan pejabat militer di wilayah tersebut.

Sementara itu di Moskwa, Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Lavrov, pada Senin mengecam negara-negara Eropa karena menghalangi pesawatnya melakukan perjalanan ke Serbia.

Tadinya Lavrov dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat tinggi di Beograd, salah satu dari sedikit sekutu Russia yang tersisa di Eropa sejak Kremlin meluncurkan aksi ofensif militernya ke Ukraina.

Harian Serbia, Vecernje Novosti , melaporkan bahwa pesawat Lavrov tak bisa menuju ke Serbia karena beberapa tetangga Serbia seperti Bulgaria, Macedonia dan Montenegro telah mencegah pesawatnya melewati wilayah udara mereka.

"Ini adalah perampasan hak negara berdaulat untuk melaksanakan kebijakan luar negeri," ucap Lavrov saat konferensi pers daring di Moskwa.

Peringatan Moskwa

Pada Senin, Moskwa pun mengeluarkan peringatan bahwa pihaknya akan menanggapi pasokan senjata jarak jauh Barat ke Ukraina dengan meningkatkan upaya untuk mendesak pasukan Ukraina lebih jauh dari perbatasannya.

Sedangkan Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa Moskwa akan menjangkau target yang baru jika Barat memasok misil jarak jauh ke Ukraina.

Peringatan Lavrov dan Putin itu diutarakan sebagai tanggapan terhadap Amerika Serikat dan Inggris yang akan memasok persenjataan canggih jarak jauh ke Ukraina. AFP/I-1

Topik Menarik