Aneh tapi Nyata! Kesal Atas Invasi Rusia, Seorang Pria Ukraina Menganiaya Pria Ukraina Lain karena Dikira Orang Rusia, Kok Bisa?

Aneh tapi Nyata! Kesal Atas Invasi Rusia, Seorang Pria Ukraina Menganiaya Pria Ukraina Lain karena Dikira Orang Rusia, Kok Bisa?

Global | koran-jakarta.com | Kamis, 2 Juni 2022 - 09:05
share

Kemarahan atas invasi Rusia ke Ukraina berubah menjadi malapetaka di bar karaoke Brooklyn, Amerika Serikat (AS) di mana seorang pembela Ukraina menikam pria Ukraina lainnya tepat di bagian wajah dan leher setelah bersikeras bahwa pria itu adalah orang Rusia.

Oleg Sulyma (31) dituduh menyerang sesama imigran Ukraina dengan pecahan dua botol bir setelah mendengar pria yang dituduhnya berbicara dengan bahasa Rusia dan menuntut bukti etnisitasnya, termasuk memintanya untuk mengucapkan kata Ukraina yang sulit diucapkan.

Andrii Meleshkov sang korban, mengatakan kepada The New York Post bahwa Sulyma meminta dia dan teman-temannya untuk mengucapkan nama sejenis roti Ukraina, "Palianytsia," karena orang Rusia biasanya kesulitan mengatakannya dengan benar.

Akibatnya, Jaksa menuntut Sulyma dengan tuduhan kejahatan rasial karena keyakinannya yang salah tentang kewarganegaraan sang korban.

"Terdakwa ini diduga berusaha membunuh seorang pria Ukraina yang tidak bersalah yang dia yakini sebagai orang Rusia dalam kemarahan yang penuh kebencian dan kekerasan," kata Jaksa Wilayah Brooklyn Gonzalez dalam sebuah pernyataan tertulis.

"Keragaman Brooklyn membuat wilayah kami begitu hidup, dan kekerasan yang dimotivasi oleh kebencian tidak akan pernah ditoleransi di sini," tambah Gonzalez.

Namun, Sulyma pada hari Rabu (2/6) mengaku tidak bersalah atas tuduhan termasuk percobaan pembunuhan dan penyerangan sebagai kejahatan rasial sehubungan dengan serangan 25 April, yang terjadi di Signature Restaurant dan Falada Lounge di Sheepshead Bay. Menurut The Associated Press, lingkungan tersebut merupakan rumah bagi banyak orang yang memiliki hubungan dengan Rusia dan Ukraina.

Sementara menurut pengacara Sulytma, Arthur Gershfeld menggambarkan bentrokan itu sebagai "argumen yang disengketakan antara orang-orang" dan mengatakan Sulyma adalah orang yang menanggung bebannya.

Gershfeld menuduh Meleshkov, dan teman-temannya melawan Sulyma, mengakibatkan paru-parunya kolaps dan membutuhkan beberapa jahitan di bibir dan matanya.

Menurut jaksa, Sulyma menghadapkan Meleshkov dan dua temannya sekitar pukul 3:45 pagi, tepat sebelum waktu penutupan, karena mereka berbicara bahasa Rusia.

"Kamu terlihat seperti orang Rusia," kata Sulyma menurut jaksa, dan menuntut mereka membuktikan bahwa mereka sebenarnya orang Ukraina. Dia terus bersikeras bahwa mereka adalah orang Rusia, bahkan ketika mereka mengatakan sebaliknya.

Jaksa mengungkapkan, Sulyma kemudian menghancurkan dua botol bir ke meja dan menggunakan ujung bergerigi untuk menusuk Meleshkov di sisi kiri lehernya dan sisi kanan wajahnya.

Menurut laporan AP, Sulyma dibebaskan di bawah pengawasan setelah dakwaannya pada Rabu dan diperintahkan untuk kembali ke pengadilan pada 8 Agustus. Pria yang ditusuknya, yakni Andrii Meleshkov, membutuhkan 17 jahitan untuk memperbaiki luka-lukanya.

Meleshkov, sendiri mengatakan bahwa dia lahir dan dibesarkan di Ukraina Timur, di mana banyak orang berbicara bahasa Rusia dan ibunya adalah orang Rusia. Dia pindah ke Brooklyn pada tahun 2015. Sementara, Sulyma merupakan seorang pekerja konstruksi, telah tinggal di Brooklyn selama lebih dari satu dekade.

Topik Menarik