Gempar! Bukan Beri Strategi Jitu, Mantan Jenderal NATO Beberkan Kemenangan Rusia di Ukraina pada Waktu Ini

Gempar! Bukan Beri Strategi Jitu, Mantan Jenderal NATO Beberkan Kemenangan Rusia di Ukraina pada Waktu Ini

Global | koran-jakarta.com | Jum'at, 27 Mei 2022 - 15:00
share

Pasukan Ukraina telah bertempur dan mengusir pasukan Rusia dari beberapa kota di wilayah utara, seperti Kyiv, Chernihiv, Sumy dan Kharkiv, pada beberapa waktu terakhir.

Meski serangan perlawanannya belum berlanjut karena pasukan Ukraina membutuhkan waktu untuk mengasimilasi peralatan militer Barat, keterangan seorang pensiunan komandan dari Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Tank dan kendaraan lapis baja membutuhkan tahap awal pelatihan pribadi dan pelatihan tim untuk pengemudi, penembak, reloader dan komandan," ujar Letnan Jenderal Konstantinos Loukopoulos, yang sudah mengajar perang tank di akademi militer di Kyiv dan Moskow, yang dikutip dari Al Jazeera , Jumat (27/5).

"Mereka membutuhkan pelatihan taktis, termasuk uji tembak dan latihan, yang tidak dapat dilakukan dalam beberapa minggu. Siklus pelatihan setidaknya enam bulan, dan itu tidak berubah di masa perang," ujarnya.

"Setelah ilusi [Presiden Rusia Vladimir] Putin tentang memenangkan perang dalam 96 jam, ilusi dimulai di sisi Barat," lanjutnya.

Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, dan Republik Ceko merupakan negara yang telah berjanji berbagai jenis alat utama sistem persenjataan (alutsista) kepada Ukraina, namun Loukopoulos menyebutkan hal itu memperumit masalah.

Contohnya, kata Loukopoulos, dari 90 artileri howitzer M777 yang dikirim oleh AS ke Ukraina, sekitar 18 telah diserap. Dirinya juga melanjutkan bahwa tidak diketahui berapa banyak dari 12 atau 14 howitzer self-propelled Csar yang dikirim oleh Prancis dan telah digunakan Ukraina.

"Bagi Ukraina untuk menyerap senjata dari Barat dan membuatnya operasional, membentuk unit yang tepat, dan melatih mereka, perlu delapan, sembilan bulan. Itu tidak dapat menarik unit aktif dari depan untuk melatih mereka," ujar Loukopoulos.

Keterangannya, hal tersebut kerangka waktu di mana Putin harus meraih kemenangan dalam perang di lapangan dan mencapai penyelesaian yang dinegosiasikan dengan negara tetangganya itu.

"Di bawah keseimbangan kekuatan saat ini, tren umum berpihak pada Rusia. Saat ini tidak ada yang bisa mengubah itu," ucapnya.

"Setelah beberapa bulan, dengan pelatihan unit cadangan, mungkin ada serangan balasan strategis [Ukraina] yang bisa mengusir Rusia," tambahnya.

Loukopoulos amat percaya ini kemungkinan bisa dilakukan oleh Ukraina dalam merebut wilayah Rusia yang bisa ditukar dengan wilayahnya sendiri dalam negosiasi.

"Dapatkah Ukraina menciptakan fakta di lapangan untuk melawan keuntungan Rusia? Saat ini mereka tidak bisa," ucapnya.

"Suka atau tidak, Rusia memiliki inisiatif politik dan militer. Barat bereaksi terhadap apa yang dilakukan Putin," pungkasnya.

Topik Menarik