Gawat! Semoga Tidak Terjadi di Indonesia, Kasus Cacar Monyet di Negara Ini Terus Bertambah Puluhan Orang

Gawat! Semoga Tidak Terjadi di Indonesia, Kasus Cacar Monyet di Negara Ini Terus Bertambah Puluhan Orang

Global | koran-jakarta.com | Jum'at, 27 Mei 2022 - 09:45
share

Otoritas kesehatan Spanyol melaporkan terdapat 25 tambahan kasus cacar monyet pada Kamis (26/5). Dengan begitu, total di salah satu titik utama wabah saat ini menjadi 84 kasus.

Kementerian Kesehatan kini menganggap semua infeksi cacar yang bukan berasal dari manusia sebagai cacar monyet setelah terbukti positif meski sebelumnya hanya menghitung kasus terkonfirmasi melalui pengurut. Menurutnya, ada 73 kasus suspek cacar monyet.

Menteri Kesehatan Carolina Darias pada Rabu mengatakan Spanyol akan membeli vaksin cacar monyet sebagai bagian dari pembelian vaksin bersama Uni Eropa dan memastikan bahwa varian Afrika barat, yang memiliki tingkat kematian di sekitar 1 persen dari kasus, terdeteksi di Spanyol.

Spanyol, Inggris dan Portugal menjadi negara dengan kasus tertinggi dalam wabah penyakit saat ini yang biasanya ringan di luar area endemiknya di wilayah Afrika barat dan tengah.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan 131 kasus cacar monyet atau Monkeypox terkonfimrasi dan 106 kasus suspek lanjutan sejak pertama kali dilaporkan pada 7 Mei lalu di luar negara-negara penyebaran. Namun, Badan PBB itu tetap menyebut wabah cacar monyet atau Monkeypox dapat dikendalikan dan terbatas.

Cacar monyet atau Monkeypox adalah infeksi virus ringan yang endemik di beberapa bagian Afrika barat dan tengah. Virus tersebut menyebar terutama melalui kontak dekat, dan sampai wabah baru-baru ini jarang terlihat di bagian lain dunia. Sebagian besar kasus baru-baru ini telah dilaporkan di Eropa.

"Kami mendorong Anda semua untuk meningkatkan pengawasan cacar monyet untuk melihat di mana tingkat penularan dan memahami ke mana arahnya," kata Sylvie Briand, direktur WHO untuk Kesiapsiagaan Bahaya Menular Global.

Dia mengatakan tidak jelas apakah kasus-kasus itu adalah "puncak gunung es" atau apakah puncak penularan telah berlalu.

Di sisi lain, WHO menyatakan tidak ada kebutuhan mendesak untuk vaksinasi cacar monyet yang mewabah di luar Afrika. Menurut lembaga kesehatan dunia itu karena langkah-langkah menjaga kebersihan dan perilaku seksual yang aman akan membantu mengendalikan penyebaran virus.

Dikutip dari Reuters, Selasa (24/5), Richard Pebody, yang memimpin tim patogen ancaman tinggi di WHO Eropa, juga mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa pasokan vaksin dan antivirus relatif terbatas. Menurutnya, langkah-langkah utama untuk mengendalikan wabah adalah pelacakan kontak dan isolasi.

Ia mengatakan cacar monyet bukan virus yang menyebar dengan sangat mudah, juga sejauh ini tidak menyebabkan penyakit serius. Vaksin yang digunakan untuk memerangi cacar monyet dapat memiliki beberapa efek samping yang signifikan.

Topik Menarik