Dengan Rudal Jelajah Kalbr, Militer Rusia Klaim Hancurkan Senjata Milik Barat yang "Dititipkan" di Ukraina

Dengan Rudal Jelajah Kalbr, Militer Rusia Klaim Hancurkan Senjata Milik Barat yang "Dititipkan" di Ukraina

Global | koran-jakarta.com | Minggu, 22 Mei 2022 - 16:00
share

LONDON - Militer Rusia mengatakan, Sabtu (21/5), telah menghancurkan senjata utama milik Barat di kawasan Zhytomyr Ukraina, sebelah barat Kiev, menggunakan rudal jelajah Kalibr yang ditembakkan dari laut.

Mengutip The Strait Times , Sabtu (21/5), Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan mengatakan, serangan tersebut menghancurkan sejumlah besar senjata dan peralatan militer yang dikirim dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa untuk pasukan Ukraina di kawasan timur Donbas, tempat pertempuran terkonsentrasi.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut. Rusia juga mengatakan telah menghantam fasilitas penyimpanan minyak di dekat Odesa pantai Laut Hitam dan menembak dua pesawat Su-25 dan 14 drone milik Ukraina.

Sementara itu, di hari yang sama, Rusia mengatakan pihaknya telah melarang 963 warga AS masuk ke negaranya termasuk Presiden Joe Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan Kepala CIA William Burns.

Larangan perjalanan memiliki dampak simbolis namun berdampak spiral ke bawah dalam hubungan Rusia dengan AS dan sekutunya sejak invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan telah menambahkan 26 nama baru ke dalam daftar warga Kanada yang dilarang masuk ke Rusia, termasuk para kepala pertahanan, para pejabat eksekutif pertahanan, dan isteri Perdana Menteri Justin Trudeau, Sophie Gregoire Trudeau.

Dalam kabar terkini perang yang disebut Rusia "operasi militer khusus", kementerian pertahanan juga mengatakan Rusia telah menghantam pos-pos komando Ukraina.

Barat mengirim pasokan senjata ke Ukraina sejak invasi 24 Februari lalu dan militer Rusia mencoba mencegat dan menghancurkannya.

Moskow mengatakan, senjata yang dikirim Barat untuk Kiev dan pengenaan sanksi ekonomi terhadap Rusia mengarah ke sebuah " proxy war " yang dilakukan AS dan sekutunya.

Topik Menarik