Perdana Menteri Morrison Akui Kekalahan di Pemilu Australia, Mengagetkan Ternyata Ini Penyebabnya

Perdana Menteri Morrison Akui Kekalahan di Pemilu Australia, Mengagetkan Ternyata Ini Penyebabnya

Global | koran-jakarta.com | Minggu, 22 Mei 2022 - 07:15
share

Sydney - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengakui kekalahan dalam pemilu pada Sabtu dan kubu oposisi Partai Buruh akan mengakhiri hampir satu dekade pemerintahan konservatif, diperkirakan berkat dukungan dari independen yang mengkampanyekan kebijakan tentang iklim

Hasil kumulatif menunjukkan bahwa sementara Partai Buruh memperoleh sedikit keuntungan, koalisi Liberal Nasional Morrison ditinggal para pemilih di Australia Barat.

Partai Hijau dan sekelompok yang disebut independen "teal", yang mengkampanyekan kebijakan integritas, kesetaraan gender dan penanganan perubahan iklim, memperlihatkan kekuatan, melenyapkan amarah para pemilih atas kelambanan terhadap perubahan iklim setelah sejumlah banjir dan kebakaran terparah melanda Australia.

Parlemen yang baru tampaknya tidak begitu skeptis terhadap iklim daripada parlemen yang mendukung pemerintahan tambang pro- batubara Morrison.

"Malam ini, saya telah berbicara dengan pemimpin oposisi dan perdana menteri mendatang Anthony Albanese. Saya mengucapkan selamat atas kemenangannya malam ini," kata Morrison seraya pamit sebagai pimpinan partai.

Albanese mengaku dirinya akan mempersatukan negara.

"Saya rasa orang-orang menghendaki persatuan, mencari kepentingan bersama, melihat ke arah tujuan yang sama. Saya rasa orang-orang sudah cukup terpecah, apa yang mereka inginkan adalah bersatu sebagai sebuah bangsa dan saya bertekad untuk memimpin itu."

Menurut hasil saat ini, Partai Buruh belum mencapai 76 dari 151 kursi majelis rendah yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan sendiri. Hasil akhir akan memakan waktu saat penghitungan jumlah suara lewat pos rampung.

Dengan penghitungan suara 55 persen, Partai buruh mendapatkan 72 kursi dan koalisi Morrison 52 kursi. Independen dan Partai Hijau memperoleh 11 kursi, menurut Australian Broadcasting Corp. Sementara itu, 16 kursi lainnya masih belum diketahui.

Partai Buruh unggul dalam jajak pendapat sebelum pemilu, meski survei menunjukkan pemerintah Liberal-Nasional mempersempit kesenjangan dalam sesi akhir kampanye enam pekan.

Topik Menarik