PM Hun Sen Ancam Oposisi Kamboja Setelah Insiden Pelemparan Sepatu di Washington DC

PM Hun Sen Ancam Oposisi Kamboja Setelah Insiden Pelemparan Sepatu di Washington DC

Global | koran-jakarta.com | Rabu, 18 Mei 2022 - 15:13
share

PHNOM PENH - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengecam seorang pria yang melemparkan sepatu ke arahnya pekan lalu di Washington DC, Amerika Serikat (AS) dengan mengatakan bahwa jika AS tak mau mengecamnya, maka serangan serupa terhadap lawan politiknya di Kamboja akan dibenarkan.

"Jika AS menganggap melempar sepatu sebagai kebebasan berekspresi, hal itu bisa mendorong praktik serupa di negara lain," kata Hun Sen.

"Saat ini saya prihatin dengan keselamatan para pemimpin partai oposisi, karena kami juga bisa melempar sepatu ke kepala pemimpin partai oposisi di Kamboja," imbuh dia.

Insiden pelemparan sepatu terjadi saat PM Hun Sen, 69 tahun, bersiap untuk bertemu dengan para pendukungnya di Washington DC pekan lalu, menjelang pertemuan puncak para pemimpin AS-Asia Tenggara. Saat itu seorang pensiunan tentara Kamboja bernama Ouk Touch, melemparkan sepatu yang nyaris mengenai kepala PM Kamboja itu.

Insiden di Hotel Willard Intercontinental pada 11 Mei terekam dalam video dan menjadi viral di media sosial.

Ouk Touch, 72 tahun, adalah seorang warga California, dan pekan lalu mengatakan kepada kantor berita RFA bahwa ia telah merencanakan serangan itu cukup lama dan dia berharap Hun Sen akan dipermalukan.

Ia pun mengatakan bahwa anggota keluarga tewas dalam serangan granat pada 1997 terhadap politisi saingan dalam koalisi pemerintahan Hun Sen dimana serangan itu dikaitkan dengan pendukung perdana menteri.

Tak lama setelah melakukan aksinya, Ouk Touch mengatakan bahwa pengawal Hun Sen sempat melompat ke arahnya dan berusaha untuk memukulinya, tetapi pejabat keamanan AS turun tangan dan mendesaknya untuk meninggalkan tempat kejadian.

Sekembalinya ke Kamboja dari KTT AS dengan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, Hun Sen mengecam Ouk Touch dengan mengatakan serangan itu direncanakan.

Dia mengatakan dia tidak akan mengirim catatan diplomatik ke AS atas masalah ini, tetapi berjanji bahwa Ouk Touch akan dituntut jika dia kembali ke Kamboja.

Pada Februari, aktivis oposisi Sam Sokha dibebaskan setelah menjalani hukuman penjara empat tahun karena melemparkan sepatunya ke poster Hun Sen dan aksi itu ia bagikannya di media sosial. Sam Sokha termasuk di antara sejumlah aktivis yang dipenjara dalam tindakan keras terhadap para penentang Hun Sen maupun media dan kelompok masyarakat sipil, yang dimulai pada 2017. RFA/I-1

Topik Menarik