Israel Selidiki Prajuritnya Terduga Penembak Wartawati Palestina

Israel Selidiki Prajuritnya Terduga Penembak Wartawati Palestina

Global | gatra.com | Jum'at, 13 Mei 2022 - 18:46
share

Jerusalem, Gatra.com - Ditengah desakan untuk melakukan investigasi secara transparan, militer Israel dilaporkan menyelidiki salah satu prajuritnya yang diduga melepaskan tembakan yang menewaskan wartawati Al Jazeera Shireen Abu Akleh.

Kepada Washington Post seorang pejabat senior militer Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa militer sedang menyelidiki tiga insiden terpisah yang melibatkan tentaranya ketika terjadi penembakan terhadap Abu Akleh.

Seorang tentara dengan senapan dan sistem bidikan yang sangat baik menembak ke arah teroris dengan M16, dalam kondisi sangat baik, gambar yang sangat jelas, yang menembaki pasukan kami. Apa yang kami periksa sekarang adalah lokasi Shireen, kata pejabat itu kepada Washington Post, menambahkan bahwa ini adalah [skenario] yang paling mungkin untuk terlibat dalam kematian Shireen.

Dalam rangka penyelidikan, militer telah menyita senapan dari tentara Israel yang terlibat dalam pertempuran agar tersedia untuk pengujian balistik.

Sementara itu, seorang pejabat senior militer Israel juga mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa tentara sedang menyelidiki satu insiden di mana ada kemungkinan peluru tentara Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Abu Akleh.

Pejabat itu "mengakui bahwa peluru bisa saja dibelokkan dari tanah atau dinding dan mengenai Abu Akleh", menurut Wall Street Journal.

Abu Akleh yang memiliki dwi-warganegara (Palestina-Amerika) berada di Jenin pada hari Rabu (11/5) melaporkan serangan ketika dia dibunuh oleh pasukan Israel, menurut Al Jazeera, serta beberapa saksi di tempat kejadian, yang mengatakan bahwa tidak ada konfrontasi dengan pejuang Palestina pada saat kejadian.

Pengakuan bahwa seorang tentara Israel dapat bertanggung jawab adalah bukti bahwa Israel mundur dari posisi awal mereka yang berkilah bahwa ada kemungkinan pejuang Palestina di Jenin membunuh Abu Akleh.

Israel juga menyerukan penyelidikan bersama dengan Otoritas Palestina (PA). Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan marah menolak proposal itu, dengan mengatakan "Merekalah yang melakukan kejahatan, dan karena kami tidak mempercayai mereka, kami akan segera pergi ke Pengadilan Kriminal Internasional.

Uni Eropa telah mendesak penyelidikan "independen" sementara Amerika Serikat menuntut pembunuhan itu "diinvestigasi secara transparan", seruan yang digaungkan oleh kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet.

Topik Menarik