Tewas Dikeroyok karena Kasus Penistaan Agama, Bukan Kasus Perdana di Negara Ini

Tewas Dikeroyok karena Kasus Penistaan Agama, Bukan Kasus Perdana di Negara Ini

Global | inewsid | Jum'at, 13 Mei 2022 - 18:02
share

KANO, iNews.id - Seorang mahasiswi di Negara Bagian Sokoto, Nigeria, Deborah Samuel tewas setelah dikeroyok teman-temannya karena menghina Nabi Muhammad di grup Whatsapp, pada Kamis (12/5/2022). Di negara bagian ini, menista agama Islam bisa diartikan kematian.

Debora Samuel tewas mengenaskan usai dia dianggap menistakan agama Islam di sebuah grup WhatsApp mahasiswa. Usai dikeroyok hingga sekarat oleh mahasiswa di kampus Sekolah Tinggi Pendidikan Shehu Shagari, Deborah lalu dibakar hingga tewas.

Dilansir dari Opindia, Negara bagian Sokoto berada di bawah hukum Syariah Islam. Belasan negara bagian lain di Nigera juga menerapkan hukum yang sama.

Di Sokoto, kecil kemungkinan pembunuh Deborah akan diadili. Di wilayah ini, kejahatan \'penistaan agama\' berarti kematian.

Pada 2016, seorang perempuan Kristen berusia 74 tahun, Bridget Abgahime, dipukuli sampai mati di Kano. Pelaku merupakan sekelompok muslim yang menganggap korban telah melakukan penistaan.

Pada 2021, seseorang telah dibunuh oleh massa atas tuduhan serupa di distrik Darazo, negara bagian Bauchi. Jauh sebelumnya, pada 2007, seorang guru dipukuli sampai mati oleh siswa sekolah menengah di Nigeria. Guru itu dianggap tidak menghormati Quran.

Deborah Samuel tewas mengenaskan di Sekolah Tinggi Pendidikan Shehu Shagari, Negara Bagian Sokoto. Dia tewas akibat luka parah dan dibakar massa.

Saat itu, Deborah yang telah memicu kemarahan para mahasiswa dengan komentarnya di grup WhatsApp sempat diamankan di ruang keamanan kampus. Otoritas sekolah juga mengirimkan sejumlah petugas keamaan untuk melindungi Deborah dari amukan massa.

Pihak keamanan kampus dan polisi berupaya mengevakuasi korban. Sayang upaya mereka gagal karena banyaknya para mahasiswa yang telah berkerumun.

"Polisi menembakkan gas air mata ke arah para mahasiswa kemudian melepaskan tembakkan ke udara untuk membubarkan mereka. Sayangnya upaya itu gagal," kata seorang mahasiswa.

Juru bicara polisi Sokoto, Sanusi Abubakar mengatakan, gedung keamanan tempat Deborah disembunyikan pun telah dikelilingi massa yang terlanjur marah. Mereka pun berhasil menerobos gedung keamanan dan menyeret paksa Deborah keluar.

Siswa mengeluarkan paksa korban dari ruang keamanan tempat dia disembunyikan oleh pihak sekolah," katanya.

Di luar gedung, Deborah dipukuli dengan papan dan dilempari batu. Saat dia sudah tak berdaya dan tergeletak di tanah, sejumlah mahasiswa pun melemparinya dengan ban dan membakarnya.

Abubakar mengatakan dua siswa telah ditangkap sehubungan dengan insiden tersebut sementara penyelidikan atas kasus ini sedang berlangsung. Pascakejadian, otoritas setempat langsung menutup kampus hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Topik Menarik