Juru Bicara Taliban Mempertontonkan Kemunafikan Soal Putrinya

Juru Bicara Taliban Mempertontonkan Kemunafikan Soal Putrinya

Global | genpi.co | Jum'at, 13 Mei 2022 - 06:25
share

GenPI.co - Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mempertontonkan kemunafikan kelompok itu dengan mengakui bahwa putrinya pergi ke sekolah.

Padal Taliban sendiri melarang anak perempuan untuk mengenyam pendidikan di Afghanistan.

Shaheen sendiri menguak hal tersebut di acara baru presenter televisi Piers Morgan di Talk TV.

Potongan video wawancara kemudian itu diunggah kembali di akun Twitter Piers Morgan Uncensored

Dalam klip video itu, Morgan mengonfrontasi juru bicara Taliban dan bertanya apakah putrinya telah diizinkan untuk mendapatkan pendidikan.

"Tentu saja ya. Mereka mengenakan jilbab, dan itu berarti kami tidak menyangkal orang-orang kami," jawab Shaheen.

Morgan kemudian membalas dengan mengatakan, "Jadi anak perempuan Anda mendapatkan pendidikan karena mereka melakukan apa yang Anda katakan kepada mereka."

Pengguna media sosial dengan cepat menanggapi klip itu, mengatai Suhail Shaheen karena kemunafikan yang dia tampilkan.

Para netizen yang berkomentar di akun Twitter Piers Morgan mengecam petinggi Taliban yag mengizinkan anak-anak perempuan mereka pergi ke sekolah dan melarang pendidikan bagi orang lain.

Hingga saat ini, sekolah-sekolah di Afghanistan masih belum dibuka kembali untuk anak perempuan.

Padahal sebelumnya ada janji dari Taliban bahwa kaum hawa akan dapat melanjutkan pendidikan mereka.

Awalnya, sekolah akan dibuka pada bulan Maret, namun, Taliban mengubah kebijakannya sehingga tempat-tempat menimba ilmu itu tetap ditutup.

Kelompok tersebut tidak memberikan penjelasan yang tentang perubahan tersebut.

Bahkan ketika para pejabat mengadakan upacara di ibu kota Kabul untuk menandai dimulainya tahun akademik, dengan mengatakan bahwa itu adalah masalah kepemimpinan negara.

Taliban telah menjanjikan versi yang lebih lembut dari aturan Islam yang keras yang menandai tugas pertama mereka berkuasa dari tahun 1996 hingga 2001.

Akan tetapi, banyak pembatasan telah diberlakukan.

Beberapa wanita Afghanistan awalnya menolak aturan tersebut, mengadakan protes kecil di mana mereka menuntut hak atas pendidikan dan pekerjaan.

Tetapi, menurut AFP, ketika Taliban segera menangkap para pemimpin kelompok itu, mereka akhirnya diam.(*)

Tonton Video viral berikut:

Topik Menarik