Pertumbuhan Ekonomi Global Diperkirakan Berada di Level 2,9 Persen

Pertumbuhan Ekonomi Global Diperkirakan Berada di Level 2,9 Persen

Global | koran-jakarta.com | Jum'at, 13 Mei 2022 - 00:03
share

NEW YORK - Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini tidak akan sekuat tahun lalu, bahkan pencapaiannya kurang dari setengah. Hal itu tidak terlepas dari risiko konflik antara Russia dan Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga pangan dan energi. Faktor lain yang turut menekan pertumbuhan adalah lonjakan kasus Covid-19 di Tiongkok sebagai negara ekonomi terbesar kedua dunia.

Di sisi lain, sejumlah bank sentral mulai mengubah kebijakan moneternya menjadi ketat untuk mengendalikan rekor inflasi tinggi.

Perusahaan pengelola keuangan itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan berada di level 2,9 persen atau sekitar 40 basis poin di bawah konsensus, dan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2021 lalu yang mencapai 6,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

"Perlambatan bersifat global, didorong oleh kombinasi dari melemahnya dorongan fiskal, pengetatan kebijakan moneter, hambatan berkelanjutan dari Covid, friksi rantai pasokan yang terus-menerus, dan yang terbaru dampak dari invasi Russia ke Ukraina," sebut Ekonom Morgan Stanley dalam sebuah catatan tertanggal Selasa (10/5) seperti yang dikutip dari Antara .

Disebutkan bahwa harga-harga komoditas dan minyak telah meroket setelah Russia ditampar dengan sanksi dari negara-negara barat atas invasinya ke Ukraina, memperburuk tekanan inflasi secara global dan mendorong bank-bank sentral untuk meninjau kembali kebijakan moneter mereka.

Pengekangan Covid-19 di Tiongkok yang lebih ketat telah menghentikan produksi pabrik dan menghambat permintaan domestik, berdampak pada ekonominya dengan pertumbuhan ekspor melambat ke level terlemah dalam hampir dua tahun.

Dengan resolusi krisis Ukraina yang tampaknya tidak mungkin dan bank sentral global sudah berusaha memperlambat pertumbuhan untuk menjinakkan inflasi, ekonom Morgan Stanley memperkirakan kenaikan pertumbuhan ekonomi akan terbatas.

Naikkan Suku Bunga

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve dan Bank of England (BoE) bersama dengan ekonomi utama lainnya menaikkan suku bunga dalam upaya mengatasi lonjakan inflasi yang mereka gambarkan sebagai langkah sementara setelah pembukaan kembali ekonomi global pascapandemi, sebelum invasi Russia ke Ukraina mengirim harga energi melonjak.

Morgan Stanley mengatakan pertumbuhan global yang lebih lambat berbasis luas, dan hanya dua ekonomi utama yang dinilainya tidak mengalami perlambatan ekonomi secara substansial yaitu Jepang dan India.

"Kami sekarang tidak melihat PDB global kembali ke tren pra-Covid dalam periode perkiraan," tambah perusahaan pialang itu.

Topik Menarik