Membara! Setelah Mundur dari Kyiv, Putin Dapat Bantuan dari Negara Teman untuk Gempur Ukraina

Membara! Setelah Mundur dari Kyiv, Putin Dapat Bantuan dari Negara Teman untuk Gempur Ukraina

Global | koran-jakarta.com | Kamis, 12 Mei 2022 - 16:05
share

Bantuan untuk Rusia datang dari Belarusia dalam melancarkan serangan militernya ke Ukraina . Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Viktor Gulevich, Selasa (10/5).

Viktor menyebutkan saat ini Minsk meluncurkan pasukan operasi khusus di tiga daerah dekat perbatasan selatannya dengan Ukraina. Dia mengatakan ini disebabkan makin kuatnya kehadiran militer Amerika Serikat (AS) yang dekat dengan negara itu.

"AS dan sekutunya terus membangun kehadiran militer mereka di perbatasan negara bagian Republik Belarusia. Pengelompokan yang mapan telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam enam bulan terakhir dalam kuantitas dan kualitas," katanya yang dikutip dari Reuters .

Tidak hanya dekat ke perbatasan Ukraina, Viktor menyebutkan Belarusia juga mengerahkan unit pertahanan udara, artileri dan rudal demi latihan di wilayah barat. Belarus Barat berlokasi cukup dekat dengan negara-negara anggota NATO seperti Polandia dan Lithuania.

Belarusia sendiri adalah sekutu Rusia. Presiden negara tersebut, Alexander Lukashenko, belakangan ini menyebut Moskow telah setuju untuk membantu Belarusia memproduksi rudal yang mirip dengan Iskander yang telah digunakan dalam serangan ke Ukraina.

Sementara itu, Belarusia juga diketahui menjadi tempat konsentrasi tentara Rusia saat serangan ke Ukraina. Negara tersebut diketahui tak begitu jauh dari pusat pemerintahan Ukraina di ibu kota Kyiv.

Kemudian, Ukraina sendiri mengaku bahwa pihaknya siap jika Belarus nantinya benar-benar membantu Rusia. Juru Bicara Layanan Perbatasan Negara Ukraina, Andriy Demchenko, menyebutkan pihaknya sendiri telah memasukkan skenario itu.

"Kami tidak mengesampingkan bahwa Federasi Rusia pada titik tertentu dapat menggunakan wilayah Belarusia, Angkatan Bersenjata Republik Belarusia, melawan Ukraina," katanya pada pekan lalu.

Topik Menarik