Ikut Buka Suara, PBB Kutuk Keras Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang Ditembak Mati Saat Meliput Operasi Militer Israel di Tepi Bar..

Ikut Buka Suara, PBB Kutuk Keras Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang Ditembak Mati Saat Meliput Operasi Militer Israel di Tepi Bar..

Global | koran-jakarta.com | Kamis, 12 Mei 2022 - 13:47
share

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengaku terkejut dengan kematian jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh di Tepi Barat. Hal tersebut disampaikan oleh wakil juru bicaranya Farhan Haq pada Rabu (11/5).

"Sekjen terkejut atas kematian Shireen Abu Akleh, reporter Palestina-Amerika untuk stasiun TV Al Jazeera, yang ditembak mati pada dini hari saat meliput operasi pasukan keamanan Israel di Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat," kata jubir Haq dalam pernyataan, seperti diberitakan Xinhua , dikutip dari Antara , Kamis (12/5).

Guterres menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Abu Akleh. Ia juga berharap rekannya sesama reporter yang terluka dalam insiden itu, Ali Samoudi, segera pulih.

Selain itu, Guterres mendesak otoritas terkait untuk melakukan penyelidikan independen dan transparan atas kasus ini sekaligus memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab diseret ke pengadilan.

"Sekjen mengecam semua serangan dan pembunuhan terhadap jurnalis dan menekankan bahwa jurnalis tidak boleh menjadi target kekerasan. Pekerja media harus bertugas secara bebas dan tanpa kekerasan, intimidasi atau tanpa rasa takut menjadi target. Sekjen kembali menegaskan pandangannya bahwa kebebasan pers sangat penting untuk perdamaian, keadilan, pembangunan berkelanjutan dan HAM," tulis pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Wartawan Al Jazeera Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh ditembak mati saat meliput operasi militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (11/5).

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dia ditembak di kepala dengan peluru tajam, dan mengkonfirmasi kematiannya tak lama kemudian. Produser Abu Akleh, Ali Al-Samudi, juga tertembak dan dalam kondisi stabil, kata kementerian itu.

Al Jazeera menuduh pasukan keamanan Israel sengaja menargetkan dan membunuh Abu Akleh (51), salah satu jurnalis paling terkemuka di dunia Arab, dan meminta masyarakat internasional untuk mengutuk pembunuhan itu dan meminta pertanggungjawaban Israel.

Keadaan seputar kematiannya tidak jelas. Tiga saksi mata mengatakan bahwa para jurnalis ditembak oleh pasukan Israel dan tidak ada militan Palestina di samping para jurnalis pada saat itu, yang dilansir dari CNN Internasional.

"Tentara Israel menembak kami," kata Samudi, produser yang tertembak dan terluka.

"Tidak ada pria bersenjata Palestina di tempat itu," lanjutnya.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pasukan keamanannya telah beroperasi di daerah itu "untuk menangkap tersangka dalam kegiatan teroris," dan kedua tersangka Palestina dan pasukan Israel menembak pada saat itu.

"Sebagai bagian dari aktivitas di kamp pengungsi Jenin, tersangka menembakkan senjata berat ke arah pasukan dan melemparkan bahan peledak. Pasukan merespons dengan menembak. Serangan terdeteksi," kata Kepala Staf IDF, Mayor Jenderal Aviv Kochavi.

"Kemungkinan wartawan terkena, mungkin oleh tembakan Palestina, sedang diselidiki. Peristiwa itu sedang diperiksa," tambahnya.

"Orang-orang Palestina menembaki pasukan kami secara ekstensif, menembak dengan liar dan tanpa pandang bulu ke segala arah. Tidak seperti orang-orang Palestina, tentara IDF melakukan penembakan yang profesional dan selektif. Pada tahap ini tidak mungkin untuk menentukan dari tembakan mana dia terkena," lanjutnya.

Kochavi menambahkan bahwa tim khusus akan menyelidiki insiden tersebut.

Topik Menarik