Wartawan Al Jazeera Tewas Ditembak Tentara Israel?

Wartawan Al Jazeera Tewas Ditembak Tentara Israel?

Global | genpi.co | Kamis, 12 Mei 2022 - 07:25
share

GenPI.co - Wartawan veteran Al Jazeera Shireen Abu Aqleh tewas ditembak pada hari Rabu (11/5) ketika dia meliput serangan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Palestina.

Saluran TV yang berbasis di Qatar mengatakan pasukan Israel menembak jurnalis berusia 51 tahun dengan sengaja dan "dengan darah dingin".

Namun, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan "kemungkinan" tembakan Palestina membunuhnya.

Abu Aqleh, seorang Kristen Palestina yang juga memegang kewarganegaraan AS, adalah tokoh terkemuka dalam layanan berita saluran Arab Al Jazeerra.

Wartawan Al Jazeera lainnya, produser Ali al-Samudi, dikaporkan terluka dalam insiden itu.

Seorang fotografer AFP di tempat kejadian mengatakan Abu Aqleh mengenakan jaket antipeluru pers ketika dia ditembak.

Fotografer itu melaporkan bahwa pasukan Israel menembaki daerah tersebut dan kemudian melihat tubuh Abu Aqleh tergeletak di tanah.

Tentara Israel mengonfirmasi telah melakukan operasi di kamp pengungsi Jenin Rabu pagi tetapi dengan tegas membantah telah sengaja menargetkan seorang reporter.

Tentara mengatakan ada baku tembak antara tersangka dan pasukan keamanan .

Mereka mengatakan akan menyelidiki peristiwa itu dan mencari kemungkinan bahwa wartawan ditembak oleh orang-orang bersenjata Palestina.

"(Tentara) tentu saja tidak membidik wartawan," kata seorang pejabat militer kepada AFP.

Sebuah pernyataan dari Al Jazeera mengatakan pasukan Israel telah melanggar hukum internasional dengan melakukan pembuhunan terang-terangan terhadap koresponden Al Jazeera di Palestina.

Pernyataan itu menyerukan agar masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban pasukan Israel atas "penargetan dan pembunuhan yang disengaja" terhadap jurnalis tersebut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yair Lapid mengatakan Israel sedang mencari penyelidikan patologis bersama atas kematian menyedihkan jurnalis Shireen Abu Aqleh".

"Wartawan harus dilindungi di zona konflik dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan kebenaran," tambah Lapid.

Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides, cuit bahwa dia sangat sedih mengetahui kematian jurnalis Amerika dan Palestina Shireen Abu Aqleh dan menyerukan penyelidikan menyeluruh atas keadaan kematiannya.

Perdana menteri Israel mengatakan orang-orang Palestina bersenjata di kamp kemungkinan bertanggung jawab atas kematian Abu Aqleh.

Menurut informasi yang kami kumpulkan, tampaknya orang-orang Palestina bersenjata yang menembak tanpa pandang bulu pada saat itu bertanggung jawab atas kematian malang jurnalis itu, kata Bennett dalam sebuah pernyataan.

Produser Al Jazeera yang terluka, Samudi, mengatakan tidak ada pejuang Palestina di daerah di mana Abu Aqleh ditembak.

"Jika ada pejuang perlawanan, kami tidak akan pergi ke daerah itu. Israel menembak ke arah kami," katanya dalam kesaksian yang diposting online.

Dalam beberapa pekan terakhir, tentara telah meningkatkan operasi di Jenin, titik nyala bersejarah dalam konflik Israel-Palestina.

Beberapa penyerang yang dipersalahkan atas serangan mematikan terhadap warga Israel dalam beberapa pekan terakhir berasal dari daerah tersebut.

Tentara mengatakan bahwa selama operasinya di kamp, tembakan besar-besaran ditembakkan ke arah pasukan Israel oleh puluhan pria bersenjata Palestina bersenjata.(*)

Video seru hari ini:

Topik Menarik