Pasukan Israel Tembak Mati Wartawati Al Jazeera di Kepala, Begini Kronologinya

Pasukan Israel Tembak Mati Wartawati Al Jazeera di Kepala, Begini Kronologinya

Global | inewsid | Rabu, 11 Mei 2022 - 15:38
share

YERUSALEM, iNews.id - Jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh ditembak mati saat meliput serangan Israel di Kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (11/5/2022) pagi. Dia ditembak tiga kali, namun yang terakhir sangat fatal hingga menewaskannya.

Ali Samoudi, seorang jurnalis Palestina lain yang juga ditembak di bagian belakang mengatakan, total ada tujuh wartawan yang pergi meliput penggerebekan Rabu pagi. Semua jurnalis mengenakan alat pelindung yang dengan jelas dapat menandai bahawa mereka merupakan para wartawan.

"Kami melewati pasukan Israel sehingga tentara dapat melihat dan tahu bahwa mereka (para wartawan) ada di sana," katanya kepada The Associated Press.

Samoudi yang bekerja sebagai produser Abu Akleh mengatakan, rekannya ditembak tiga kali. Tembakan pertama meleset. Tembakan kedua mengenai Abu Akleh. Namun tembakan terakhir membunuhnya karena tepat mengenai kepala.

"Tidak ada militan atau warga sipil lainnya di daerah itu, hanya wartawan dan tentara. Dugaan Militer Israel yang mengatakan mereka ditembak oleh militan adalah kebohongan total," katanya yang kini dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil.

Pernyataan yang sama juga disampaikan seorang reporter Palestina, Shaza Hanaysheh. Dia juga turut bergabung dengan rombongan wartawan tersebut.

Kepada saluran Arab Al Jazeera, dia mengatakan tidak ada bentrokan atau penembakan di daerah terdekat. Ketika tembakan terdengar, dia dan Abu Akleh berlari menuju pohon untuk berlindung.

Aku sampai di pohon sebelum Shireen. Dia jatuh ke tanah. Pasukan Israel tidak berhenti menembak bahkan setelah dia jatuh. Setiap kali saya mengulurkan tangan untuk menarik Shireen, para tentara menembaki kami, katanya.

Israel telah melakukan serangan hampir setiap hari di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa pekan terakhir. Sebagai balasan, serangkaian serangan mematikan juga terjadi di Israel.

Banyak di antaranya dilakukan oleh warga Palestina dari dalam dan sekitar Jenin. Kota itu, dan khususnya kamp pengungsinya, telah lama dikenal sebagai benteng militan.

Abu Akleh merupakan seorang reporter perempuan Palestina yang terkenal. Dia bekerja untuk saluran berbahasa Arab, Al Jazeera. Perempuan malang itu ditembak di bagian kepala dan meninggal tak lama kemudian.

Jaringan yang berbasis di Qatar menghentikan siarannya untuk mengumumkan kematian Abu Akleh. Dalam sebuah pernyataan yang muncul di salurannya, Al-Jazeera meminta komunitas internasional untuk mengutuk dan meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel karena sengaja menargetkan dan membunuh jurnalis.

Kami berjanji untuk mengadili para pelaku secara hukum, tidak peduli seberapa keras mereka berusaha menutupi kejahatannya. Kami akan membawa mereka ke pengadilan, kata Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.

Topik Menarik