Hamas Bersumpah Membakar Kota-kota Israel Lewat Aksi Bom Bunuh Diri

Hamas Bersumpah Membakar Kota-kota Israel Lewat Aksi Bom Bunuh Diri

Global | wartaekonomi | Senin, 9 Mei 2022 - 08:58
share

Kelompok militan Palestina Hamas mengancam pada untuk kembali ke melakukan aksi bom bunuh diri dan untuk membakar kota-kota Israel.

Hal tersebut dilaporkan penyiar publik Kan, yang mengutip Stasiun TV Al-Mayadeen yang berafiliasi dengan Hizbullah.

Aksi dilakukan jika negara Yahudi itu melanjutkan kebijakan pembunuhan yang ditargetkan terhadap tokoh-tokoh senior kelompok itu.

Kami akan membakar kota-kota di pusat (negara) dan meluncurkan rudal di Tel Aviv dan Gush Dan jika Israel bertindak atas ancamannya, yang melampaui imajinasi musuh, Hamas memperingatkan.

Sayap militer kelompok itu juga mengeluarkan ancaman untuk "respons yang belum pernah terjadi sebelumnya" dan "gempa regional".

Serangan dahsyat itu dilakukan jika Israel berusaha untuk menyakiti salah satu pemimpin puncaknya, terutama pemimpin Gaza Yahya Sinwar.

Perang Mei 2021 antara kedua belah pihak akan menjadi peristiwa biasa dibandingkan dengan apa yang akan disaksikan musuh, kata Abu Obeida, juru bicara Brigade Izz al-Din al-Qassam.

Beberapa legislator dan pakar Israel telah menganjurkan pembunuhan Sinwar sebagai tanggapan atas gelombang teror saat ini.

Desakan itu makin menguat terutama sejak tiga orang Israel tewas dalam serangan teror di Elad pada hari Kamis (5/5/2022).

Abu Obeida lebih lanjut bersumpah bahwa Israel akan membayar darah dan kehancuran untuk serangan semacam itu.

Intelijen Israel telah melakukan banyak operasi pembunuhan yang ditargetkan selama 74 tahun sejarah negara itu.

Penggunaan alat tersebut mencapai puncaknya selama Intifada Kedua ketika pasukan Israel menghabisi para pemimpin Hamas dalam upaya untuk menghentikan gelombang serangan di kota-kota Israel.

Sinwar sendiri telah berulang kali menyerukan warga Palestina untuk menyerang Israel dan kelompok itu secara terbuka memuji para pelaku, mendorong lebih banyak serangan.

Kelompok itu itu juga mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan seorang petugas keamanan yang menjaga pemukiman Ariel di Tepi Barat pada 29 April.

Topik Menarik