Kyiv Berupaya Bendung Serbuan

Kyiv Berupaya Bendung Serbuan

Global | koran-jakarta.com | Senin, 9 Mei 2022 - 00:00
share

Ukraina mencoba mempertahankan serbuan pasukan Russia di wilayah timur, setelah Moskwa mengintensifkan serangan ke wilayah ini jelang Hari Kemenangan.

SEVERODONETSK - Pasukan Ukraina pada Minggu (8/5) dilaporkan tengah berupaya untuk mempertahankan benteng pertahanan terakhir mereka di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina timur. Langkah itu diambil Kyiv untuk menyangkal kemenangan simbolis Russia dalam merebut wilayah timur Ukraina saat Moskwa merayakan Hari Kemenangan untuk memperingati kemenangan atas Nazi Jerman pada Perang Dunia II pada Senin (9/5).
Jelang peringatan Hari Kemenangan, serangan misil Russia makin diintensifkan dan serangan Russia itu dilaporkan ada yang menghantam sebuah sekolah di Desa Bilogorivka dan saat ini tim penyelamat Ukraina sedang mencari 60 warga sipil Ukraina yang dikhawatirkan tewas dalam serangan itu.
"Serangan bom menghantam sekolah yang menampung sekitar 90 warga. Sejauh ini 27 warga berhasil diselamatkan," lapor Gubernur Lugansk, Sergiy Gaiday, lewat media sosial Telegram. "Enam puluh orang yang berada di sekolah itu sangat mungkin tewas," imbuh dia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menandai peringatan berakhirnya Perang Dunia itu dengan membandingkan pertempuran Ukraina untuk menjaga kelangsungan hidup di negaranya dengan melawan penjajah Russia.
"Beberapa dekade setelah Perang Dunia II, kegelapan telah kembali menaungi Ukraina," kata Zelenskyy dalam tayangan rekaman video di media sosial monokrom dengan latar belakang puing-puing blok apartemen yang dibom. "Kejahatan telah kembali, dengan seragam yang berbeda, di bawah slogan yang berbeda, tetapi untuk tujuan yang sama," imbuh dia.
Pada saat bersamaan Russia dilaporkan tengah bersiap-siap untuk menggelar parade Hari Kemenangan yang dirancang untuk mengaitkan invasi ke negara tetangganya dengan kebanggaan nasional yang dirasakan atas kekalahan Uni Soviet atas Jerman.
"Hari ini, tentara kita, berjuang berdampingan (dengan separatis) untuk membebaskan tanah air mereka dengan keyakinan bahwa kemenangan akan menjadi milik kita seperti yang terjadi pada 1945," kata Presiden Russia, Vladimir Putin.

Evakuasi di Azovsta l
Sementara itu dilaporkan pula bahwa warga sipil Ukraina kini telah berhasil dievakuasi seluruhnya dari pabrik baja Azovstal di Mariupol dan meninggalkan sejumlah kecil pasukan Ukraina yang terus bertahan di jaringan terowongan bawah tanah dan bunker yang ada di pabrik tersebut.
"Kami, semua personel militer di garnisun Mariupol, kami telah menyaksikan kejahatan perang yang dilakukan oleh Russia, oleh tentara Russia. Kami adalah saksinya," kata Ilya Samoilenko, seorang perwira intelijen dari resimen Azov yang ikut bertahan di pabrik baja itu. "Menyerah bukanlah pilihan karena Russia tidak tertarik dengan nyawa kami," imbuh dia.
Pabrik baja Azovstal saat ini merupakan benteng pertahanan terakhir di Mariupol dan jika pasukan Russia berhasil menguasai pabrik ini maka akan jadi kemenangan simbolis berikutnya sejak Moskwa melancarkan invasi ke Ukraina.
Sedangkan mengambil kendali penuh atas Mariupol juga akan memungkinkan Moskwa untuk membuat jembatan darat antara Semenanjung Crimea yang dicaplok pada 2014, dengan wilayah yang dikuasai oleh separatis pro-Russia di timur.
Di salah satu wilayah itu yaitu di Lugansk, pasukan Ukraina sekarang memasang pertahanan terakhir di Kota Severodonetsk, yang sekarang menjadi target Russia berikutnya. AFP/I-1

Topik Menarik