Korut Kembali Terpantau Tembak Proyektil tak Dikenal

Korut Kembali Terpantau Tembak Proyektil tak Dikenal

Global | republika | Minggu, 8 Mei 2022 - 08:10
share

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) kembali memantau pergerakan nuklir tetangganya Korea Utara (Korut) pada Sabtu (7/5/2022). Ini adalah yang kedua terbaru dalam sepekan Korut menembakkan proyektil tak di kenal ke lepas pantai timurnya.

"Korea Utara menembakkan proyektil tak dikenal di lepas pantai timurnya," kata militer Korsel pada Sabtu tanpa merinci lebih lanjut.

Tembakan kedua ini terjadi sekitar sepekan setelah Korut menegaskan akan mengembangkan kemampuan nuklir dengan kecepatan secepat mungkin. Peluncuran itu merupakan uji coba senjata ke-15 Korut tahun ini. Uji coba dilakukan kurang dari tiga hari sebelum Presiden Korsel terpilih Yoon Suk-yeol, seorang konservatif, akan dilantik.

Pyongyang bulan lalu menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pertamanya sejak 2017, karena meningkatkan tekanan diplomatik pada tetangga regionalnya dan Amerika Serikat (AS). Pekan lalu, pemimpin Korut Kim Jong-un berjanji untuk mempercepat pengembangan persenjataan nuklir negaranya saat ia menyaksikan parade militer besar-besaran untuk menandai peringatan berdirinya tentara.

Pembicaraan denuklirisasi dengan AS tetap terhenti. Yoon diperkirakan akan mengambil pendekatan yang lebih keras ke Utara daripada pendahulunya Moon Jae-in.

Sementara itu, AS menilai bahwa Korut tengah mempersiapkan lokasi uji coba nuklir Punggye-ri dan dapat siap untuk melakukan uji coba di sana pada awal bulan ini. Punggye-ri telah resmi ditutup sejak 2018 dan pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter bahwa situs tersebut dapat siap bulan ini lebih spesifik mengenai kemungkinan waktu pengujian dan merupakan pernyataan pertama yang dicatat dari seorang pejabat AS.

"Amerika Serikat menilai bahwa DPRK sedang mempersiapkan situs uji Punggye-ri dan dapat siap untuk melakukan uji di sana pada awal bulan ini, yang akan menjadi uji ketujuh," katanya pada pengarahan rutin mengacu pada Korea Utara oleh inisial nama resminya.

"Penilaian ini konsisten dengan pernyataan publik DPRK sendiri baru-baru ini. Kami telah membagikan informasi ini dengan sekutu dan mitra dan akan terus berkoordinasi erat dengan mereka juga," kata Porter.

Topik Menarik