Uni Eropa Terpecah! Hungaria Tolak Dukung Sanksi Baru Rusia

Uni Eropa Terpecah! Hungaria Tolak Dukung Sanksi Baru Rusia

Global | sindonews | Jum'at, 6 Mei 2022 - 21:44
share

BUDAPEST - Hungaria tidak dapat mendukung paket sanksi baru Uni Eropa (UE) untuk Rusia , yang mencakup embargo impor minyak, dalam bentuknya yang sekarang. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban.

Orban mengatakan proposal Komisi Eropa saat ini yang melarang impor minyak Rusia akan sama dengan "bom atom" yang dijatuhkan pada ekonomi Hungaria. Ia menambahkan bahwa Hungaria siap untuk bernegosiasi jika melihat proposal baru yang akan memenuhi kepentingan Hungaria.

Eksekutif Uni Eropa pada Rabu lalu mengusulkan paket sanksi terberat terhadap Moskow atas perang di Ukraina, tetapi beberapa negara khawatir tentang dampak pemotongan impor minyak Rusia menghalangi kesepakatan.

Sejumlah negara UE wilayah timur khawatir bahwa penghentian itu tidak akan memberi mereka cukup waktu untuk beradaptasi, meskipun para diplomat mengatakan Hungaria dan Slovakia akan diberikan waktu hingga akhir 2023.

Orban mengatakan kepada radio pemerintah bahwa Hungaria akan membutuhkan 5 tahun dan melakukan investasi besar di kilang serta jaringan pipanya untuk dapat mengubah sistemnya saat ini yang bergantung sekitar 65% pada minyak Rusia.

"Kami tahu persis apa yang kami butuhkan, pertama-tama kami membutuhkan 5 tahun agar seluruh proses ini selesai. 1-1,5 tahun tidak cukup untuk apa pun," kata Orban seperti dikutip dari Reuters , Jumat (6/5/2022).

Ia menambahkan bahwa Hungaria juga akan membutuhkan investasi besar dalam kilang dan sistem pengiriman untuk memungkinkan impor minyak non-Rusia.

Orban mempertanyakan apakah bijaksana untuk melakukan investasi pada skala itu untuk hasil dalam waktu 4 hingga 5 tahun, sementara perang di Ukraina sedang terjadi sekarang.

Dia mengatakan Hungaria sedang menunggu proposal baru dari Komisi Eropa.

"Saya tidak ingin menghadapi UE tetapi bekerja sama....tetapi ini hanya mungkin jika mereka mempertimbangkan kepentingan kita," ujarnya.

Orban juga mengatakan Hungaria tidak akan mendukung memasukkan kepala Gereja Ortodoks Rusia yang bersekutu dengan Kremlin, Patriark Kirill, ke dalam daftar hitam atau blaklist karena ini adalah "masalah kebebasan beragama."

Dia menegaskan kembali posisi Hungaria untuk tidak mengirim senjata apa pun ke negara tetangga Ukraina karena pengiriman itu akan menjadi sasaran serangan Rusia di daerah di luar perbatasan di Ukraina barat tempat tinggal etnis Hungaria.

Topik Menarik