Di Tengah Ledakan Kasus Covid-19 di Tiongkok, 70 Persen Perusahaan Besar di Shanghai Beranikan Diri Lakukan Aksi Nekat Ini

Di Tengah Ledakan Kasus Covid-19 di Tiongkok, 70 Persen Perusahaan Besar di Shanghai Beranikan Diri Lakukan Aksi Nekat Ini

Global | koran-jakarta.com | Jum'at, 6 Mei 2022 - 09:57
share

Sekitar 70 persen dari 1.800 unit perusahaan besar di Shanghai, Tiongkok kembali beroperasi di tengah berjangkitnya kembali wabah Covid-19. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Shanghai mengatakan, beberapa sektor industri malah telah mulai berproduksi meski tidak penuh.

Beberapa perusahaan yang sudah produksi kembali itu di antaranya otomotif, elektronik, dan obat-obatan. Sementara itu, mulai Rabu (4/5) malam, lebih dari 9.000 lokasi tes PCR telah didirikan di kota terkaya di Tiongkok itu.

Lebih dari 4.500 tempat dibuka untuk memberikan pelayanan harian, sementara sisanya dibuka dengan memperhatikan situasi epidemi yang kapan saja bisa terjadi.

Selain dibangun tempat tes PCR secara permanen, otoritas Kota Shanghai juga menyediakan mobil tes keliling untuk mengambil sampel di kawasan permukiman, areal perkantoran, kawasan bisnis terpadu, stasiun kereta bawah tanah, dan terminal bus.

Sebagai informasi, Shanghai menerapkan penguncian wilayah atau lockdown sejak pertengahan Maret lalu. Ini setelah muncul kasus Covid-19 varian Omicron secara sporadis.

Di sisi lain, Pemerintah Beijing memperpanjang pembatasan Covid-19 di tempat umum dengan menutup sejumlah fasilitas publik seperti stasiun metro dan bus. Ini sebagai bentuk upaya antisipasi agar tidak sama dengan kota Shanghai yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 hingga menyebabkan kota itu dilockdown.

Dilansir dari Reuters , Kamis (5/5), kota dengan penduduk 22 juta orang ini menutup lebih dari 60 stasiun kereta bawah tanah dan 158 rute bus. Sebagian besar yang ditutup berada di distrik Chaoyang.

Selain itu, Beijing juga menutup sekolah, restoran, pusat kebugaran, dan tempat hiburan, serta beberapa bisnis hingga waktu yang belum ditentukan. Warga juga diimbau untuk bekerja dari rumah mulai Kamis, dibandingkan kembali ke kantor jika memungkinkan.

Dengan lusinan kasus baru setiap hari, Beijing berharap pengujian massal akan menemukan dan mengisolasi virus sebelum menyebar. Dua belas dari 16 kabupaten kota mengadakan tes putaran kedua dari tiga minggu ini.

Pemerintah Beijing berupaya untuk menghindari penutupan secara penuh atau lockdown seperti yang dilakukan oleh Shanghai. Oleh karenanya, sebelum kasus kembali naik maka pengetatan dilakukan.

Topik Menarik