Ukraina Tuduh Rusia Rampas Biji-bijian dari Petani di Wilayah yang Diduduki

Ukraina Tuduh Rusia Rampas Biji-bijian dari Petani di Wilayah yang Diduduki

Global | inewsid | Jum'at, 29 April 2022 - 04:22
share

KIEV, iNews.id Ukraina menuduh Rusia merampas biji-bijian dari para petani di wilayah yang telah didudukinya. Kiev pun menyebut tindakan itu dapat meningkatkan ancaman terhadap keamanan pangan global.

Saat ditanya tentang tuduhan Ukraina itu, Kremlin mengatakan tidak memiliki informasi mengenai masalah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan tertulis pada Kamis (28/4/2022), Kementerian Luar Negeri Ukraina mengungkapkan, mereka mengutuk keras tindakan kriminal Federasi Rusia atas pengambilalihan paksa tanaman dari para petani di wilayah Kherson, Ukraina Selatan.

Penjarahan biji-bijian dari wilayah Kherson, serta pemblokiran pengiriman dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina dan pemasangan ranjau jalur pelayaran, dapat mengancam ketahanan pangan dunia, kata Kemlu Ukraina, seperti dikutip kembali Reuters , Jumat (29/4/2022) WIB.

Kami menuntut Rusia menghentikan pencurian gandum ilegal, membuka blokir terhadap pelabuhan-pelabuhan Ukraina, memulihkan kebebasan navigasi dan mengizinkan lewatnya kapal-kapal dagang, kata kementerian itu lagi.

Kantor Jaksa Agung Ukraina menyatakan, mereka telah membuka kasus pidana terkait tuduhan bahwa tentara Rusia pada 26 April lalu merampas 61 ton gandum dari sebuah perusahaan pertanian di wilayah Zaporizhzhia di Ukraina Selatan. Namun, kantor berita Reuters belum dapat memverifikasi pernyataan tersebut.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, dia belum pernah mendengar informasi soal tuduhan Ukraina itu. Tidak. Kami tidak tahu dari mana informasi ini berasal, ujarnya melalui aplikasi pesan Telegram .

Menurut data Dewan Biji-bijian Internasional, Ukraina adalah pengekspor biji-bijian terbesar keempat di dunia pada musim 2020-2021. Negara tetangga Rusia itu menjual 44,7 juta ton biji-bijian ke luar negeri. Volume ekspor itu telah turun tajam sejak agresi Moskow di Ukraina.

Melalui tindakan ilegalnya, Rusia merampok tidak hanya pasokan Ukraina, tetapi juga konsumen di luar negeri. PBB memperkirakan bahwa sekitar 1,7 miliar orang mungkin menghadapi kemiskinan dan kelaparan karena gangguan makanan akibat perang skala penuh yang dilakukan Rusia melawan Ukraina, kata Kemlu Ukraina lagi.

Topik Menarik