Mahasiswa Vietnam Lomba Pidato Bahasa Indonesia dalam Memperingati Hari Kartini

Mahasiswa Vietnam Lomba Pidato Bahasa Indonesia dalam Memperingati Hari Kartini

Global | koran-jakarta.com | Rabu, 27 April 2022 - 07:07
share

HO CHI MINH CITY - Tak kenal maka tak sayang. Pepatah tersebut juga sangat mengena dalam hubungan bilateral Indonesia dan Vietnam.

Untuk itu, dalam rangka semakin merekatkan hubungan Indonesia dan Vietnam serta memperkenalkan nilai-nilai perjuangan RA Kartini kepada generasi muda Vietnam, KJRI HCMC menyelenggarakan Lomba Pidato Bahasa Indonesia dengan tema Peran Wanita Dalam Perjuangan dan Pembangunan Negara pada Senin (25/4).

"Lomba ini diikuti oleh sembilan mahasiswi Jurusan Studi Indonesia, University of Social Sciences and Humanities," lapor KJRI Ho Chi Minh City seperti dikutip dari laman kemlu.go.id , Selasa (26/4).

Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City, Agustaviano Sofjan membuka lomba dan menyampaikan sejarah RA Kartini yang diperingati setiap 21 April, dan bagi masyarakat Indonesia Kartini merupakan simbol perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak-hak yang sama dengan kaum pria.

Perjuangan Kartini juga bisa menjadi inspirasi bagi perempuan dimanapun untuk penguatan emansipasi perempuan. Selain itu melalui kegiatan ini, peserta dapat melatih kemampuan Bahasa Indonesia yang akan berguna untuk karir ke depan, karena Bahasa Indonesia dapat dimengerti oleh masyarakat Melayu di berbagai negara Asean.

Berlaku sebagai dewan juri adalah Arif Gunawan, Direktur Villa Song Saigon, restoran yang menyediakan masakan Indonesia, Triastuti Sofjan, Ketua Dharma Wanita Persatuan KJRI HCMC, serta Indri Yanuarti, PF. Ekonomi KJRI HCMC.

Semua peserta menunjukan kemampuan Bahasa Indonesia yang sangat baik dan penampilan pidato yang memukau. Satu persatu peserta menyampaikan pemikirannya secara menarik sehingga tidak terasa telah tiba pada peserta terakhir untuk menyampaikan pidatonya.

Pidato yang disampaikan oleh masing peserta tentang tokoh perempuan inspiratif sangat menarik dan beragam. Ada yang membandingkan Kartini dengan pejuang perempuan asal Vietnam saat melawan penjajah. Ada juga yang mengangkat tokoh pahlawan Indonesia lainnya seperti Cut Nya Dien asal Aceh, maupun Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri yang merupakan presiden pertama perempuan Indonesia.

Berdasarkan penilaian akhir, dewan juri menentukan mahasiswi bernama Nguyen Thi Hai Yen sebagai juara pertama, Tran Thi Kieu Kinh dan Tran Dinh Minh Phuong sebagai juara kedua dan ketiga.

Bagi Ketua Jurusan Studi Indonesia, lomba pidato ini sangat diapresiasi karena sangat bermanfaat bagi para mahasiswanya untuk melatih Bahasa Indonesia dan kepercayaan diri mereka, terutama selama masa pandemi para mahasiswa belajar secara daring dan tidak banyak kesempatan melatih Bahasa Indonesia. I-1

Topik Menarik