Kematian Akibat Covid-19 di Tiongkok Melonjak, Beijing Peringatkan Situasi Mengerikan akan Terjadi

Kematian Akibat Covid-19 di Tiongkok Melonjak, Beijing Peringatkan Situasi Mengerikan akan Terjadi

Global | koran-jakarta.com | Minggu, 24 April 2022 - 16:00
share

SHANGHAI - Shanghai melaporkan 39 kasus kematian Covid-19 pada Minggu (24/4). Kenaikan harian tertinggi sejak lockdown diberlakukan. Beijing memperingatkan situasi yang mengerikan akan terjadi dengan meningkatnya kasus infeksi.

Channel News Asia melaporkan, Minggu (24/4), ekonomi terbesar kedua di dunia ini tengah berjibaku membasmi wabah Covid-19 terburuk dalam dua tahun dengan kebijakan nol-Covid melalui langkah-langkah lockdown dan tes Covid-19 massal.

Hub bisnis kosmopolitan Shanghai hampir seluruhnya dikunci sejak awal bulan ini. Situasi ini mengguncang rantai pasokan. Pembatasan kegiatan warga diperpanjang karena wilayah ini menjadi episentrum wabah Covid-19.

Kota terbesar di Tiongkok ini baru mengumumkan kematian pertamanya pada 18 April, meskipun setiap harinya melaporkan ribuan kasus dalam minggu-minggu terakhir.

Pada Minggu (24/4), data Komisi Kesehatan Nasional menunjukkan adanya 39 kasus kematian lagi. Sehingga total menjadi 87 kasus. Negara ini mencatat 22.000 kasus lokal baru. Sehari sebelumnya, jumlah harian tertinggi di Shanghai sejak lockdown baru 12 kasus.

Pemerintah kota berpenduduk 25 juta ini berupaya menyediakan makanan segar bagi warga yang terkunci di rumah. Sementara itu pasien dilaporkan mengalami masalah akses layanan kesehatan lantaran ribuan petugas kesehatan ditugaskan untuk melakukan tes Covid dan merawat pasien.

Penyensoran juga terjadi untuk memadamkan kritik di media sosial yang memprotes kebijakan lockdown yang berkepanjangan.

Sementara itu, 22 kasus baru dilaporkan di Kota Beijing setelah peringatan dikeluarkan pejabat pada Sabtu bahwa kota itu harus mengambil tindakan darurat.

Pejabat kesehatan Pang Xinghuo mengatakan, observasi pendahuluan menggambarkan Covid-19 telah menyebar secara tak terlihat di dalam kota selama satu minggu. Situasi ini mempengaruhi "sekolah, kelompok tur, dan keluarga".

"Risiko penularan yang tak terlihat dan terus menerus cukup tinggi, dan situasinya mengerikan," kata Tian Wei dari Komite Partai Kota Beijing kepada wartawan.

"Kota Beijing harus segera bertindak."

Topik Menarik