
Geger! Ada Apa Tiba-tiba Tiongkok Minta Amerika Serikat Tidak Jadikan Konflik Rusia-Ukraina Sebagai Alat Ancaman dan Mencoreng Beijing
Menteri Pertahanan (Menhan) Tiongkok Wei Fenghe berbicara melalui telepon dengan Menhan Amerika Serikat (AS) Austin Lloyd pada Rabu (20/4). Wei menekan AS untuk tidak memanfaatkan konflik Ukraina untuk mencoreng, menjebak, mengancam, atau menekan Tiongkok.
Pernyataan Wei menyusul kritik atas dugaan negara Barat terhadap Tiongkok mendukung invasi Rusia di Ukraina.
"Dalam panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada hari Rabu, Wei meminta AS untuk berhenti melakukan provokasi militer di laut, dan tidak menggunakan masalah Ukraina untuk mencoreng, menjebak, mengancam atau menekan Tiongkok," menurut Kementerian Pertahanan (Kemhan) Tiongkok, dikutip dari Straits Times , Kamis (21/4).
Pernyataan Wei mencuat beberapa hari usai seorang senator senior AS menyebut Tiongkok harus membayar harga yang lebih besar untuk mendukung aksi pasukan Rusia di Ukraina. Ini seiring Tiongkok yang mempertahankan keputusannya untuk tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
AS juga telah memperingatkan keengganan Beijing untuk memberikan sanksi kepada Rusia. Menurut AS, keputusan Tiongkok itu dapat mempengaruhi hubungannya dengan ekonomi lain.
Baca Juga :
Setelah AS Gagal, Giliran Uni Eropa Mendesak Tiongkok di KTT Agar Tak Bantu Rusia di Perang Ukraina
Dalam percakapan tersebut, Wei juga menegaskan kembali posisi Tiongkok terkait konflik dengan Taiwan. Ia memperingatkan jika "masalah" tidak ditangani dengan benar, itu akan memiliki "dampak destabilisasi" pada hubungan AS-Tiongkok.
Tiongkok mengakui Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya yang berusaha memerdekakan diri. Bahkan, Tiongkok berjanji suatu hari akan merebutnya kembali, dengan paksa jika diperlukan.
Wei menuturkan, Tiongkok "berharap bisa membangun hubungan negara-negara besar yang sehat dan stabil dengan AS, dan juga akan membela kepentingan dan martabat nasionalnya".
Di sisi lain, Pentagon juga mengatakan bahwa Wei dan Austin membahas hubungan pertahanan AS-Tiongkok terkait masalah keamanan regional, serta "invasi tanpa alasan Rusia ke Ukraina".
Panggilan telepon itu dilakukan setelah Tiongkok menandatangani kesepakatan keamanan dengan Kepulauan Solomon, meski hal tersebut membuat Washington naik pitam.
Perjanjian Tiongkok dan Kepulauan Solomon yang memicu kekhawatiran bahwa Beijing akan mendapatkan pijakan militer di kawasan Pasifik Selatan. Penandatanganan tersebut terjadi sesaat sebelum pejabat tinggi AS dijadwalkan tiba di negara Pasifik untuk pembicaraan tingkat tinggi, yang membuat Washington marah.
Baca Juga :
Catatan Dahlan Iskan Rusia vs Ukraina: Rapat Gelap
Topik Menarik

Ibu Iriana Merinding Lihat Situasi Peran...
global | RM ID Rabu, 29 Juni 2022 - 21:20

Ferdinand Marcos Jr. Dilantik Sebagai Pr...
global | republika Kamis, 30 Juni 2022 - 16:45

Bertemu Zelenskyy, Jokowi Tekankan Penye...
global | republika Rabu, 29 Juni 2022 - 23:37

Disaksikan Ibunya, Imelda Marcos Anak Di...
global | rm.id Kamis, 30 Juni 2022 - 11:36
5 Negara yang Menyediakan Air Minum Grat...
berita utama | Okezone Kamis, 30 Juni 2022 - 02:30

Presiden Ukraina Sebut Kehadiran Jokowi ...
global | republika Kamis, 30 Juni 2022 - 11:54

Diundang Jokowi Ikut KTT G20 di Bali, In...
global | republika Kamis, 30 Juni 2022 - 13:30
