Covid-19 Semakin Merajalela! Sudah Lockdown Ketat, Shanghai Justru Pecahkan Rekor Angka Kasus Covid Harian

Covid-19 Semakin Merajalela! Sudah Lockdown Ketat, Shanghai Justru Pecahkan Rekor Angka Kasus Covid Harian

Global | koran-jakarta.com | Kamis, 14 April 2022 - 16:50
share

Pusat keuangan Tiongkok, melaporkan lebih dari 27.000 kasus Covid-19 di Shanghai pada Kamis (14/4). Angka ini sekaligus mencetak rekor baru sehari setelah Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa negara itu harus melanjutkan kebijakan pengendalian pandemi yang ketat.

Dilansir dari Reuters, hari ini Shanghai melaporkan rekor 2.573 kasus bergejala untuk hari sebelumnya, naik dari yang sebelumnya 1.189, sementara kasus tanpa gejala mencapai 25.146, naik dari 25.141.

Kebijakan nol-Covid di Tiongkok semakin ditantang oleh varian Omicron yang menyebar cepat, menempatkan jutaan orang di bawah berbagai bentuk lockdown yang pada akhirnya mengganggu rantai pasokan, sementara negara-negara lain telah melakukan pelonggaran pembatasan meskipun virus masih menyebar.

Sebuah studi 7 April oleh Gavekal Dragonomics menemukan bahwa 87 dari 100 kota terbesar di China berdasarkan PDB telah memberlakukan beberapa bentuk pembatasan karantina.

Di bawah aturan ketat China, bahkan orang tanpa gejala harus dikarantina di fasilitas terpusat, di mana banyak orang mengeluh tentang kondisi yang buruk.

Namun, menurut Reuters, pihak berwenang Shanghai tidak memberikan petunjuk mengenai perubahan pendekatan selama briefing Kamis (14/4).

Pada hari Rabu (13/4) Presiden Tiongkok, Xi Jinping mengatakan bahwa Tiongkok harus tetap berpegang pada kebijakan "pembersihan COVID dinamis" yang ketat.

Xi mengindikasikan langkah-langkah pengendalian pandemi di Tiongkok termasuk Shanghai tidak akan berubah dalam waktu dekat. Xi mengatakan bahwa Tiongkok harus tetap berpegang pada metodenya, yakni menutup semua perbatasan negaranya untuk perjalanan internasional, dan tidak melonggarkan pencegahan.

Xi bahkan meyakini pelaksanaan lockdown dengan tekun akan menang pada akhirnya.

Shanghai sedang berjuang melawan wabah COVID-19 terburuk di China sejak virus itu pertama kali muncul di Wuhan pada akhir 2019, dengan 25 juta penduduk kota itu sebagian besar masih terkunci, meskipun pembatasan sebagian dilonggarkan di beberapa daerah minggu ini.

Topik Menarik