Kejam! Eropa Desak Sanksi Rusia Usai Pembunuhan Massal Warga Ukraina dan Meninggalkan Mayat-Mayatnya Terlantar di Lokasi Ini

Kejam! Eropa Desak Sanksi Rusia Usai Pembunuhan Massal Warga Ukraina dan Meninggalkan Mayat-Mayatnya Terlantar di Lokasi Ini

Global | koran-jakarta.com | Selasa, 5 April 2022 - 09:20
share

Uni Eropa (EU) menggelar pembahasan mendesak untuk membicarakan serangkaian sanksi baru untuk Rusia. Agenda pembahasan ini muncul sebagai kecaman atas laporan kekejaman prajurit Rusia di kota Bucha, Ukraina.

Rusia menghadapi tuntutan lantaran dituduh membunuh warga sipil di Bucha. Insiden tersebut terungkap saat Rusia menarik prajuritnya dari wilayah tersebut dan menyisakan mayat-mayat yang bergelimpangan di jalan serta kehadiran sebuah kuburan massal sepanjang 45 kaki (13,71 meter) di sebuah halaman Gereja St. Andrew dan Pyervozvannoho All Saints .

Uni Eropa dalam pers rilisnya mengutuk keras kekejaman yang dilakukan Rusia dan menyebut kekejaman di Bucha sebagai pembantaian yang menunjukkan wajah asli dari agresi Rusia.

"Uni Eropa mengutuk sekeras mungkin kekejaman yang dilaporkan dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di sejumlah kota Ukraina yang diduduki, yang kini telah dibebaskan. Gambar-gambar mengerikan dari sejumlah besar kematian dan korban sipil, serta penghancuran infrastruktur sipil menunjukkan wajah sebenarnya dari perang agresi brutal yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina dan rakyatnya," bunyi keterangan resmi Uni Eropa.

Tidak hanya sekedar mengutuk, Uni Eropa juga menuntut petinggi Rusia untuk bertanggung jawab penuh atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan pelanggaran hukum humaniter internasional.

Dalam keterangannya Uni Eropa juga mendukung sepenuhnya langkah penuntut International Criminal Court (ICC) serta penyelidikan PBB terhadap indikasi kejahatan perang dan kemanusiaan yang dilakukan Rusia terhadap penduduk sipil Ukraina.

"Secara khusus, kami sepenuhnya mendukung penyelidikan yang diluncurkan oleh Penuntut ICC terhadap kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan serta pekerjaan Komisi Penyelidikan OHCHR. UE membantu Jaksa Agung Ukraina dan Masyarakat Sipil yang berfokus pada pengumpulan dan pelestarian bukti kejahatan peran," ujar Uni Eropa.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrel juga mendesak upaya menjatuhkan sanksi lanjutan terhadap Rusia.

"Kami berdiri dalam solidaritas penuh dengan Ukraina dan rakyat Ukraina di masa-masa suram bagi seluruh dunia," sebut Borrell seperti dilansir AFP pada Senin (4/4).

AFP juga menuturkan, seorang pejabat Uni Eropa, yang enggan disebut namanya menyebut bahwa paket sanksi terbaru untuk Rusia akan dibahas pekan ini.

Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara Uni Eropa dikabarkan juga akan memeriksa paket sanksi terbaru itu pada sela-sela pertemuan NATO yang direncanakan berlangsung pada Rabu (6/4) dan Kamis (7/4) mendatang.

Ukraina sebelumnya pada Minggu (3/4) menuduh Rusia telah melakukan pembantaian di Bucha. Kerusakan besar kian terlihat mengenaskan setelah pasukan Rusia meninggalkan kota tersebut.

"Semua orang ini ditembak, dibunuh, di belakang kepala," kata Wali Kota Bucha, Anatoly Fedoruk kepada kantor berita AFP.

Presiden Volodymyr Zelensky mengutuk aksi prajurit Rusia yang menyebabkan begitu banyak kematian di kota tersebut. Dirinya bahkan menyebut aksi Rusia sebagai genosida.

"Ini genosida," ujar Zelensky seperti yang dikutip dari Associated Press .

Topik Menarik