Tak Ada Kata Damai, Ukraina Dianggap Pilih Perang Besar ke Rusia

Tak Ada Kata Damai, Ukraina Dianggap Pilih Perang Besar ke Rusia

Global | genpi.co | Senin, 4 April 2022 - 14:20
share

GenPI.co - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebutkan ada upaya Kiev mengganggu pembicaraan damai dan meningkatkan kekerasan dengan "provokasi" di Bucha.

"Gagasan di balik kejahatan berikutnya dari \'rezim Kiev\' adalah gangguan negosiasi perdamaian dan eskalasi kekerasan," tulis Zakharova di kanal Telegram, dilansir dari Reuters, Senin (4/4/2022).

Selanjutnya, Moskow berencana meminta untuk pertemuan bersama Dewan Keamanan PBB guna membahas pembicaraan damai.

"Federasi Rusia meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB sehubungan dengan provokasi militer kaum radikal Ukraina di kota Bucha," demikian keterangan Zakharova.

Sementara itu, intelijen militer Inggris mengatakanpertempuran sengit berlanjut di Mariupol saat pasukan Rusia berusaha merebut kota itu.

"Kota ini terus menjadi sasaran serangan yang gencar dan membabi buta, tapi Pasukan Ukraina tetap melakukan perlawanan yang gigih, mempertahankan kendali di wilayah-wilayah pusat," kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Sebelumnya, pihak Ukraina menuduh Rusia melakukan "pembantaian" di Bucha, yang kini menjadi salah satu kota mati di wilayah timur tersebut.

Di Bucha banyak mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan kota itu, yang berjarak 37 km dari ibu kota Kiev.

Wali Kota Bucha Anatoliy Fedoruk membeberkan 300 warganya telah tewas selama kota itu diduduki oleh Rusia.

Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut, mereka menyebutnya sebagai "provokasi" Ukraina.(*)

Jangan lewatkan video populer ini:

Topik Menarik