Ukraina Rencanakan 7 Koridor Kemanusiaan untuk Evakuasi Warga Sipil

Ukraina Rencanakan 7 Koridor Kemanusiaan untuk Evakuasi Warga Sipil

Global | sindonews | Sabtu, 2 April 2022 - 20:30
share

MARIUPOL - Tujuh koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi orang-orang dari wilayah terkepung Ukraina direncanakan pada Sabtu (2/4/2022). Hal itu diungkapkan Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk.

"Koridor yang direncanakan termasuk satu untuk warga yang dievakuasi dengan transportasi pribadi dari kota Mariupol dan dengan bus untuk penduduk Mariupol dari kota Berdyansk," kata Vereshchuk, seperti dikutip dari Reuters.

Baca: Perang Memanas Lagi, Rusia Merudal Sejumlah Kota Ukraina

Seorang penasihat Presiden Volodymyr Zelesnskyy mengatakan pada hari Sabtu, delegasi Ukraina telah mencapai kesepakatan di Istanbul selama pembicaraan damai Ukraina-Rusia untuk menyediakan evakuasi.

"Saya pikir hari ini atau mungkin besok kita akan mendengar kabar baik mengenai evakuasi penduduk Mariupol," ujar Oleksiy Arestovych, kepada televisi Ukraina.

Sementara itu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengirim tim pada hari Jumat untuk memimpin konvoi sekitar 54 bus Ukraina dan kendaraan pribadi lainnya ke luar kota. Namun, mereka berbalik, mengatakan kondisi tidak memungkinkan untuk melanjutkan.

Baca: Zelensky Pecat 2 Jenderal Ukraina: Pengkhianat Tak Pantas Ada di Sini!

Mereka dijadwalkan untuk mencoba lagi evakuasi pada hari Sabtu. Dikepung sejak hari-hari awal invasi Rusia selama lima minggu, Mariupol telah menjadi target utama Moskow di wilayah tenggara Donbas. Puluhan ribu orang terjebak di kota dengan sedikit akses ke makanan dan air.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata lokal pada Kamis (31/3/2022) untuk memungkinkan warga sipil dievakuasi dari kota pelabuhan Mariupol di Ukraina yang terkepung. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan koridor kemanusiaan dari Mariupol ke Zaporizhzhia, melalui pelabuhan Berdiansk yang dikuasai Rusia, akan dibuka mulai pukul 10 pagi waktu setempat.

"Agar operasi kemanusiaan ini berhasil, kami mengusulkan untuk melaksanakannya dengan partisipasi langsung dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dan Komite Internasional Palang Merah," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir dari NDTV.

Topik Menarik