Tiongkok Incar Pangkalan di Kepulauan Solomon

Tiongkok Incar Pangkalan di Kepulauan Solomon

Global | koran-jakarta.com | Sabtu, 26 Maret 2022 - 05:11
share

SYDNEY - Kepulauan Solomon dan Tiongkok sedang mempertimbangkan pakta keamanan yang memungkinkan Beijing untuk mendirikan pangkalan militer dan mengerahkan pasukan di negara kepulauan Pasifik itu.

"Pejabat Kepulauan Solomon meneken kesepakatan keamanan dengan mitra mereka dari Tiongkok. Sebuah proposal untuk perjanjian keamanan lebih luas yang mencakup militer, akan dikirim ke kabinet untuk dipertimbangkan," kata seorang pejabat pemerintah Kepulauan Solomon seperti dikutip Reuters , Kamis (24/3).

Rancangan perjanjian kerja sama keamanan yang bocor beredar di media sosial dan kemudian dikonfirmasi oleh media Australia sebagai otentik. "Tiongkok, sesuai dengan kebutuhannya sendiri dan dengan persetujuan Kepulauan Solomon, dapat melakukan kunjungan kapal, melakukan pengisian logistik, dan singgah dan melakukan transisi di Kepulauan Solomon," demikian isi rancangan perjanjian itu.

Ini menunjukkan akan ada pusat atau pangkalan logistik Tiongkok di negara kepulauan itu, yang menempati lokasi terpencil namun strategis di Pasifik barat, sekitar 1.700 kilometer dari pantai timur laut Australia.

Rancangan tersebut juga mengatakan bahwa kekuatan terkait Tiongkok dapat digunakan untuk melindungi keselamatan personel dan proyek-proyek besar di Kepulauan Solomon, yang intinya mengacu pada pengerahan pasukan Tiongkok.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan pulau-pulau Pasifik, merayu mereka dengan pinjaman infrastruktur dan bantuan ekonomi, serta pertukaran militer.

Kepulauan Solomon mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke Tiongkok pada 2019 dan langkah itu membuat Beijing senang karena bisa mengurangi pengakuan diplomatik internasional terhadap pemerintah di Taiwan.

Tantang Visi AS

Perjanjian keamanan ini, jika disetujui, akan menjadi perhatian Amerika Serikat (AS), yang telah melakukan upaya untuk berhubungan kembali dengan Pasifik dan untuk melawan pengaruh Tiongkok yang meningkat di kawasan itu.

Analis mengatakan kehadiran pasukan Tiongkok di Kepulauan Solomon dapat meningkatkan risiko konfrontasi antara Tiongkok dan AS dan sekutunya, serta menantang visi yang dipimpin AS tentang Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka.

Australia, yang merupakan sekutu perjanjian AS dan memiliki kekhawatirannya sendiri tentang meningkatnya pengaruh militer Tiongkok, dengan cepat mengungkapkan keraguannya tentang perjanjian yang direncanakan.

"Itu adalah halaman belakang kami, ini adalah lingkungan kami dan kami sangat prihatin dengan aktivitas apa pun yang terjadi di Kepulauan Pasifik," kata Menteri Dalam Negeri Australia, Karen Andrews, seperti dikutip oleh ABC Australia .

Malcolm Davis, seorang analis senior di lembaga pemikir Australian Strategic Policy Institute (ASPI), mengatakan bahwa perkembangan ini adalah tantangan yang sangat serius dan nyata dalam pertahanan dan keamanan nasional Australia dari kehadiran militer Tiongkok di dekat Australia.

Jika disetujui oleh kabinet Kepulauan Solomon, perjanjian keamanan itu juga akan menjadi pertanda pertama kalinya militer Tiongkok hadir secara operasional di kawasan Pasifik. SB/RFA/I-1

Topik Menarik