Wilayah Asia Memanas Setelah Rudal Balistik Monster Korut Jatuh di Jepang, Korsel dan Jepang Sepakat Tidak Terima dan Akan Membalas

Wilayah Asia Memanas Setelah Rudal Balistik Monster Korut Jatuh di Jepang, Korsel dan Jepang Sepakat Tidak Terima dan Akan Membalas

Global | koran-jakarta.com | Jum'at, 25 Maret 2022 - 09:35
share

Korea Utara ( Korut ) kembali melancarkan rudal balistik antarbenua (ICBM). Namun rudal tersebut malah mendarat di Jepang. Akhirnya suasana regional di Asia Timur menjadi tegang.

Melansir dari AFP, rudal balistik tersebut diterbangkan Korut pada Kamis (24/3) sore waktu setempat dan telah jatug di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang, atau sebelah barat pantai utara Jepang.

"Analisis kami saat ini menunjukkan bahwa rudal balistik terbang selama 71 menit dan sekitar 15:44, itu mendarat di perairan dalam Zona Ekonomi Eksklusif Jepang di Laut Jepang sekitar 150 kilometer barat semenanjung Oshima, Hokkaido," ujar Makoto Oniki, Menteri Pertahanan Jepang yang seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (24/3).

Sementara itu, rudal tersebut diyakini sebagai rudal balistik antarbenua yang model terbaru dari Korut. Nampaknya, rudal yang barusan meluncur tersebut, terbang di ketinggian lebih dari 6 ribu km, jauh lebih tingi dari ICBM Hwasong-15 yang diluncurkan pada November 2017. Kemudian, Jepang menganggap peristiwa ini serius karena senjata Korut itu sudah masuk ke wilayahnya.

"Pada saat dunia sedang menghadapi invasi Rusia ke Ukraina, Korea Utara terus maju dengan peluncuran yang secara sepihak memperburuk provokasi terhadap komunitas internasional, yang sama sekali tidak dapat dimaafkan," ujar Menhan Jepang Makoto Oniki.

Dalam kejadian tersebut membuat Jepang tak mau maafkan peristiwa itu, sehingga t indakan Korut bikin tegang pojokan Asia Timur. Pemerintah Jepang mengecam tindakan Korut itu dan menyebutnya "tak bisa dimaafkan.

Mengutip dari AFP, Kamis (24/3), pihak Penjaga Pantai Jepang menyebutkan rudal yang diyakini sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) tersbut mendarat sekitar 170 km sebelah barat Cape Tappi, Prefektur Aomori. Pendaratan itu membuat rudal mendarat di dalam wilayah zona ekonomi eksklusif Jepang, yang membentang 200 mil laut (370 km) dari pantainya.

Tidak hanya Jepang yang merespon pendaratan rudal itu, akan tetapi tetangganya yang sama-sama tidak sekubu dengan komunis Korea Utara, yakni Korea Selatan, merespons pula aksi militer Korut. Korsel langsung meluncurkan rudal dari tiga matra.

"Menanggapi peluncuran ICBM Korea Utara, militer kami bersama-sama menembakkan rudal dari darat, laut, udara, mulai pukul 16:25 di Laut Jepang," ujar Kepala Staf Gabungan Korsel dalam sebuah keterangan seperti yang diberitakan kantor berita AFP , Kamis (24/3).

Kemudian Militer Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya siap dan mampu melakukan serangan presisi terhadap lokasi di mana Korea Utara meluncurkan rudalnya, jika diperlukan.

Selain itu, Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah menerbangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Kamis kemarin. Dalam catatan ini pertama kalinya Pyongyang meluncurkan senjata yang begitu kuat sejak 2017.

"Ini pelanggaran terhadap penangguhan peluncuran rudal balistik antarbenua yang dijanjikan oleh Ketua Kim Jong Un kepada komunitas internasional," ujar Moon pada sebuah pernyataan, menambahkan hal tersebut juga melanggar sanksi PBB, dilansir dari AFP .

Topik Menarik