Begini Cantiknya Wanita Muslim di Citna, Bikin Hati Teduh

Begini Cantiknya Wanita Muslim di Citna, Bikin Hati Teduh

Global | telisik.id | Sabtu, 12 Maret 2022 - 17:40
share

BEIJING, TELISIK.ID - Di seluruh dunia Islam tentunya memiliki kisah masing-masing dalam penyebarannya, tak terkecuali di negara China.

Kebersamaan wanita muslim di China saat mereka berkumpul untuk menjalankan ibadah salat di masjid paling tua di negeri tirai bambu, bahkan sebelum Islam belum tersebar luas di Indonesia.

Mereka mengakui kalau Islam masuk sudah sejak lama. "Jangan kaget ,di lihat dari sejarah islam masuk indonesia,sama islam masuk Cina ,lebih dulu islam masuk ke china ,yg penting agama apa pun membawa kebaikan," tulis Khouw Denny Kosasih.

Perempuan-perempuan Cina ini berkumpul di Mesjid Niujie saat menjalankan salat Idhul Fitri pada bulan Juli yang lalu seperti yang dilansir Shanghaiist.

Masjid Niujie di Ibukota Beijing adalah Masjid tertua. Pertama kali dibangun pada tahun 996 selama dinasti Liao. Masjid ini kemudian diperbesar selama Dinasti Qing di bawah kaisar Kangxi.

Duta Besar China untuk Indonesia, Xie Feng, membeberkan data umat Muslim di Negeri Tirai Bambu itu yang mencapai puluhan juta orang. Dia juga mengatakan bahwa Pemerintah Cina selalu mendukung kebebasan beribadah umat Islam di sana.

"Di Cina, ada lebih dari 20 juta muslim. Di Xinjiang ada lebih dari 3.000 masjid. Para warga muslim sekarang sedang berpuasa seperti di Indonesia," ujar Xie Feng dilansir dari Jambi.com

Melansir Sumeks.co, bangsa Uighuradalah keturunan klan Turkiyang hidup di Asia Tengah, terutama di propinsi Cina, Xinjiang. Namun, sejarah etnis Uighur menyebut daerahnya itu Uighuristan atau Turkestan Timur.

Menurut sejarah, bangsa Uighur merdeka telah tinggal di Uighuristan lebih dari 2.000 tahun. Tapi Cina mengklaim daerah itu warisan sejarahnya, dan oleh karenanya tak dapat dipisahkan dari Cina.

Orang Uighur percaya, fakta sejarah menunjukkan klaim China tidak berdasar dan sengaja menginterpretasikan sejarah secara salah, untuk kepentingan ekspansi wilayahnya. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

Topik Menarik