Seberapa Berpengaruh Pasokan Senjata dari Barat di Ukraina?

Seberapa Berpengaruh Pasokan Senjata dari Barat di Ukraina?

Global | okezone | Jum'at, 11 Maret 2022 - 06:04
share

MILITER Ukraina telah merilis sejumlah vdeo yang memperlihatkan beberapa helikopter Rusia ditembak jatuh oleh rudal dari darat ke udara.

Salah satu video, yang diambil pekan lalu, menunjukkan sebuah helikopter Rusia terbang rendah beberapa meter di atas pepohonan guna menghindari tembakan rudal. Akan tetapi, jalur helikopter itu telah dideteksi oleh rudal dan dalam beberapa detik senjata tersebut menghantam target. Helikopter itu ambruk ke tanah dan meletus, membentuk bola api.

Rangkaian jatuhnya helikopter dan pesawat Rusiasebagaimana terlihat dalam video di atasdiyakini sebagai bukti oleh para analis militer bahwa pasokan persenjataan dari negara-negara Barat telah dipakai di medan perang.

Justin Bronk, seorang peneliti kekuatan udara di lembaga kajian Royal United Services Institute, mengatakan terdapat bukti visual bahwa sedikitnya 20 pesawat Rusia (baik helikopter maupun pesawat jet) telah ditembak jatuh di Ukraina sejauh ini.

Jumlah itu jauh lebih sedikit dari yang diklaim Kementerian Pertahanan Ukraina, yakni 48 pesawat jet dan 80 helikopter Rusia.

Meski demikian, situasi ini tetap menunjukkan Rusia kewalahan meraih supremasi di udara.

Di sisi lain, Ukraina juga kehilangan sebagian kekuatan udaranya. Namun, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, mengatakan kepada BBC bahwa sejauh ini Rusia belum berhasil menghancurkan Angkatan Darat dan Angkatan Udara Ukraina.

Padahal, sebelum perang berlangsung, jumlah pesawat Ukraina kalah jauh hingga satu berbanding tiga dengan pesawat Rusia yang dikumpulkan di perbatasan.

Menurut Wallace, kemampuan Ukraina mempertahankan Angkatan Udaranya telah memaksa pesawat-pesawa Rusia terbang pada malam hari guna menghindari deteksi.

Senjata ringkas pertahanan udara, atau biasa disebut Manpad (man-portable air defence systems) hanyalah satu dari sekian persenjataan yang dipasok negara-negara Barat ke Ukraina.

Senjata ini mencakup rudal Stinger buatan AS yang diluncurkan dari darat ke udaramusuh pesawat-pesawat Soviet saat menduduki Afghanistan pada 1980-an.

Jumlah persenjataan yang mengalir ke Ukraina tidak diketahui secara pasti. Pekan lalu, Menhan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada BBC bahwa negara-negara Barat telah mengirim "ribuan" senjata anti-tank dan "lebih dari seribu" rudal Stinger.

Inggris dan AS telah menyediakan persenjataan ke Ukraina sebelum invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu. Inggris sendiri mengirim 2.000 senjata ringan anti-tank (Nlaw).

Menanggapi berbagai laporan bahwa senjata-senjata itu sedang digunakan untuk menghancurkan kendaraan lpis baja dan pesawat tempur Rusia, Wallace berkata "Kami punya bukti anekdot untuk memverifikasi itu".

Senapan dan amunisi

Sebagian besar negara baru mulai mengirim persenjataan setelah invasi Rusia dimulai. Secara keseluruhan, terdapat 14 negara yang memasok ribuan senjata anti-tank, termasuk Swedia dan Finlandia, walau keduanya punya sejarah sebagai negara netral dan bukan anggota NATO.

Jerman telah memasok 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal Stinger. Negara-negara Balkan juga memasok ribuan senjata, termasuk rudal Stinger dan rudal Javelinsalah satu senjata anti-tank paling efektif di dunia dengan jangkauan 2,5km.

Ukraina mengklaim telah sukses menghancurkan sejumlah tank T-72 milik Rusia. Pasokan senjata baru-baru ini mencakup puluhan ribu senapan serbu, senapan mesin, ranjau anti-tank, dan ratusan ton amunisi. Turut disediakan pula lapisan baja pelindung tubuh, helm, dan persediaan obat-obatan.

Topik Menarik