Rusia dan Ukraina Adu Klaim Jumlah Tentara Tewas dalam Perang, Siapa Benar?

Rusia dan Ukraina Adu Klaim Jumlah Tentara Tewas dalam Perang, Siapa Benar?

Global | sindonews | Kamis, 3 Maret 2022 - 13:55
share

KIEV - Perang antara Rusia dan Ukraina terus berkecamuk dan memasuki hari kedelapan pada Kamis (3/3/2022). Kedua pihak beradu klaim tentang jumlah tentara yang tewas dalam pertempuran.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Rabu bahwa hampir 6.000 tentara Moskow telah tewas sejak dimulainya invasi Kamis pekan lalu.

"Pikirkan angka ini: hampir 6.000 orang Rusia tewas. Militer Rusia. Dalam enam hari perang," kata Zelensky dalam pidatonya.

"Ini belum termasuk kerugian musuh semalam. Enam ribu. Untuk mendapatkan apa? Mendapatkan Ukraina? Tidak mungkin," katanya lagi, seperti dikutip The Hill .

Zelensky juga mendorong rakyat Ukraina untuk terus berjuang.

"Kami berada di tanah kelahiran kami. Dan untuk perang melawan kami akan ada Pengadilan Internasional untuk mereka," katanya.

"Sayangku, akan tiba saatnya kita bisa tidur. Tapi itu akan terjadi setelah perang, setelah kemenangan di negara yang damai, seperti yang kita butuhkan."

"Saya meminta Anda semua untuk menjaga orang yang Anda cintai. Jaga saudara-saudara Anda di lengan. Saya mengagumi Anda. Seluruh dunia mengagumi Anda," lanjutnya.

"Hari ini, Anda, orang Ukraina, adalah simbol tak terkalahkan. Simbol bahwa orang di negara mana pun dapat menjadi orang terbaik di dunia kapan pun. Kemuliaan bagi Ukraina!"

Para pengamat mengatakan mereka tidak dapat segera memverifikasi klaim Zelensky tentang korban jiwa di pihak militer Rusia.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sekitar 498 prajuritnya tewas dan hampir 1.600 terluka selama serangan yang sedang berlangsung di Ukraina.

Kementerian itu membantah laporan bahwa ada korban "tak terhitung" di pihak Moskow, menyebut klaim itu sebagai disinformasi yang disengaja yang berasal dari musuh.

Kementerian itu lantas mengeluarkan klaim bahwa unit militer Ukraina dan paramiliter sayap kanan Kiev telah kehilangan setidaknya 2.870 tentara, sementara 3.700 lainnya menderita berbagai luka.

"Sekitar 572 prajurit Ukraina telah ditawan," imbuh kementerian tersebut.

Kementerian itu mengatakan unit Rusia yang terlibat dalam serangan itu hanya terdiri dari tentara profesional. Kementerian Pertahanan membantah tuduhan bahwa pasukan invasi sebagian besar terdiri dari "peserta wajib militer."

Topik Menarik