Panas, Kapal Perusak Rusia Bikin Kapal Selam AS Tunggang Langgang

Panas, Kapal Perusak Rusia Bikin Kapal Selam AS Tunggang Langgang

Global | genpi.co | Senin, 14 Februari 2022 - 01:20
share

GenPI.co - Ketegangan terjadi kala kapal perusak anti-kapal selam Rusia mengejar kapal selam AS di dekat Kepulauan Kuril dan memaksanya meninggalkan perairan teritorial negara itu.

Moskow menguak peristiwa itu pada Sabtu (12/2), di tengah meningkatnya ketegangan atas Ukraina.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa selama latihan militer yang direncanakan, perusak Marsekal Shaposhnikov telah mendeteksi kapal selam kelas Virginia Angkatan Laut AS.

Kapal selam itu dikatakan berada di perairan teritorial Rusia dekat Kepulauan Kuril di Pasifik utara.

Ketika kapal selam mengabaikan permintaan ke permukaan, awak fregat menggunakan cara yang tepat,"kata kementerian itu.

Ditambahkan pula bahwa aksi kapal perusak itu membuat kapal selam AS pergi dengan kecepatan penuh.

Kemenhan Rusia juga mengatakanbahwa pihaknya telah memanggil atase pertahanan AS di Moskow atas insiden tersebut.

Sehubungan dengan pelanggaran oleh kapal selam Angkatan Laut AS di perbatasan negara Federasi Rusia, atase pertahanan di kedutaan AS di Moskow dipanggil ke kementerian pertahanan Rusia, kata kementerian pertahanan.

Sementara itu, militer AS membantah klaim Rusia tersebut.

Tidak ada kebenaran atas klaim Rusia atas operasi kami di perairan teritorial mereka," kata AS.

Kapten Kyle Raines, juru bicara Komando Indo-Pasifik AS, mengatakan dia tidak akan mengomentari lokasi persis kapal selam AS.

"Kami berlayar, dan beroperasi dengan aman di perairan internasional," tegas dia.

Kuril, yang terletak di utara pulau Hokkaido Jepang, telah dikendalikan oleh Moskow sejak direbut oleh pasukan Soviet pada hari-hari akhir Perang Dunia II.

Dugaan insiden itu terjadi di dekat pulau Kuril, Urup, yang dikendalikan oleh Rusia.

Peristiwa itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat yang telah melihat Moskow mengepung Ukraina di tiga sisi dengan lebih dari 100 ribu tentara.

Washington telah memperingatkan bahwa invasi habis-habisan dapat dimulai kapan saja.

Pemimpin Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu mengutuk klaim tersebut sebagai provokasi.(*)

Kalian wajib tonton video yang satu ini:

Topik Menarik