Es Gunung Everest Butuh Ribuan Tahun Terbentuk, Menyusut Drastis Hanya dalam 25 Tahun

Es Gunung Everest Butuh Ribuan Tahun Terbentuk, Menyusut Drastis Hanya dalam 25 Tahun

Global | inewsid | Minggu, 6 Februari 2022 - 12:15
share

KATHMANDU, iNews.id-Es yang terdapat di dekat puncak Gunung Everest dilaporkan telah menyusut secara dramatis dalam tiga dekade terakhir akibat perubahan iklim. Padahal, es itu membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terbentuk.

Sebuah studi baru menunjukkan, formasi es di jalur pendakian South Col di gunung itu mungkin telah kehilangan ketebalan sekitar 55 meter dalam 25 tahun terakhir. Kesimpulan itu diperoleh lewat penelitian yang dipimpin oleh University of Maine, Amerika Serikat, dan diterbitkan minggu ini oleh jurnal ilmiah Nature.

"Penanggalan karbon menunjukkan, lapisan atas es berusia sekitar 2.000 tahun itu menunjukkan bahwa gletser menipis lebih dari 80 kali lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan untuk membentuknya. Pada tingkat tersebut, South Col mungkin akan menghilang dalam beberapa dekade," kata ilmuwan utama yang terlibat dalam studi tersebut, Paul Mayewski, kepada National Geographic .

"Ini transisi yang cukup luar biasa," ucapnya.

Gletser South Col berada sekitar 7.900 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan satu kilometer di bawah puncak gunung tertinggi di dunia.

Peneliti lain telah menunjukkan bahwa tingkat pencairan gletser Himalaya sudah sangat mengkawatirkan. Saat gletser menyusut, ratusan danau terbentuk di kaki Pegunungan Himalaya yang sewaktu-waktu dapat meluap dan menimbulkan banjir.

Seorang pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, yang telah mendaki Everest sebanyak 25 kali sejak 1994, mengatakan kepada AFP pada Sabtu (5/2/2022) bahwa dia telah menyaksikan sendiri perubahan drastis di gunung itu.

"Kami sekarang melihat batu tersingkap di daerah yang dulunya ada salju. Tidak hanya di Everest, gunung-gunung lain juga kehilangan salju dan esnya. Ini mengkhawatirkan," ujarnya.

Gletser Himalaya menjadi sumber air penting bagi hampir 2 miliar orang yang tinggal di sekitar pegunungan dan lembah sungai di bawahnya. Gletser itu memberi makan 10 sistem sungai terpenting di dunia dan juga membantu memasok miliaran orang dengan makanan dan energi.

Dampak perubahan iklim yang berhubungan dengan air sudah dialami setiap hari oleh jutaan orang di seluruh dunia, menurut ilmuwan iklim PBB.

Topik Menarik