Sengketa Laut China Selatan, Filipina Beli Rudal Jelajah Beri Sinyal Serangan Balik Terhadap China

Sengketa Laut China Selatan, Filipina Beli Rudal Jelajah Beri Sinyal Serangan Balik Terhadap China

Global | okezone | Sabtu, 5 Februari 2022 - 10:16
share

MANILA - Para pemimpin Filipina meneruskan pembelian ru dal canggih jelajah anti-kapal sebagai tekad baru untuk menghadapi China dalam sengketa maritim dan semakin mendekatkan diri pada sekutu tradisional Manila, Amerika Serikat (AS).

Filipina membuat kesepakatan pada Januari lalu untuk memperoleh rudal BrahMos dari usaha patungan Rusia-India. Langkah ini mengikuti persetujuan Manila pada Juli 2021 untuk mempertahankan perjanjian kunjungan pasukan Amerika, yang memungkinkan penjualan senjata, pembagian intelijen, dan akses pasukan AS ke bumi Filipina untuk latihan militer.

Filipina adalah bagian dari jaringan negara-negara pro-Amerika di Asia Timur, tetapi Presiden Rodrigo Duterte menantang aliansi Amerika pada tahun 2016 dengan berusaha menjalin hubungan persahabatan dengan negara adidaya Asia China, yang dia puji sementara dia mengkritik pengaruh Amerika di negaranya. Serangkaian sengketa wilayah di Laut China Selatan telah meredakan ambisi Duterte selama empat tahun terakhir.

Dia tidak suka diremehkan otoritasnya, diremehkan egonya dan diremehkan kedaulatan negaranya, dan dia menghadapi itu semua, kata Carl Thayer, profesor emeritus ilmu politik di University of New South Wales di Australia.

Jadi, saya kira yang ada dalam benaknya kami menentang Amerika Serikat pada awalnya dan kemudian itu tidak berhasil dengan China jadi dia menghukum mereka (China), lanjutnya.

Topik Menarik