Jelang Olimpiade Beijing, Kerja Wartawan Asing Makin Dibatasi

Jelang Olimpiade Beijing, Kerja Wartawan Asing Makin Dibatasi

Global | dw.com | Selasa, 1 Februari 2022 - 10:26
share

Wartawan asing di Cina menghadapi berbagai rintangan menjelang penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing, kata Foreign Correspondents\' Club of China (FCCC) yang dirilis pada hari Senin (31/1). "FCCC terganggu oleh sangat cepatnya kebebasan media merosot di Cina," kata laporan itu.

Dari lebih dari 100 jurnalis asing yang mengikuti survei FCCC, 99% mengatakan bahwa mereka merasa kondisi kerjanya tidak memenuhi standar internasional lagi. Hampir setengah dari responden mengatakan bahwa kantor mereka kekurangan staf karena mereka tidak dapat membawa wartawan ke negara itu karena pihak berwenang telah menunda persetujuan visa.

88% responden yang melakukan perjalanan ke wilayah Xinjiang di barat laut Cina pada tahun 2021 mengatakan mereka diikuti, dan 34% mengatakan bahwa mereka diminta untuk menghapus data. Xinjiang menjadi sorotan karena perlakuan keras otoritas Cina kepada etnis minoritas Uighur. Hal itu membuat Cina mendapat kecaman internasional.

Kontrol ketat liputan Olimpiade

Menjelang penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing, 60% dari 127 responden mengkritik kurangnya informasi yang diberikan oleh penyelenggara. 23% mengatakan bahwa mereka tidak dapat menghubungi personel Komite Olimpiade yang sesuai, sementara 32% mengatakan mereka dikeluarkan dari acara yang terbuka untuk media lain.

. Koresponden sering kali baru mengetahui peristiwa pers setelah itu terjadi, menurut laporan FCCC. Hanya 10% responden yang mengatakan bahwa mereka dapat menghadiri acara-acara pra-Olimpiade dengan baik.

Menurut FCCC, sebagian besar media berencana mengirim jurnalis asing dari luar Cina untuk meliput Olimpiade, tetapi 90% responden survei mengatakan mereka tidak berencana untuk masuk ke gelembung Olimpiade.

Hong Kong bukan lagi pilihan yang menarik bagi koresponden

FCCC mengatakan bahwa Hong Kong bukan lagi pilihan yang menarik bagi koresponden asing, karena Cina telah mulai mengusir jurnalis asing serta menangkap dan memenjarakan jurnalis lokal. Banyak koresponden asing pindah ke kota lain seperti Taipei, Singapura, Sydney dan London.

Pada bulan Desember 2021, outlet berita pro-demokrasi Stand News terpaksa ditutup setelah kantornya digerebek oleh polisi dan stafnya ditangkap. Pada Juni tahun lalu, polisi menggerebek kantor surat kabar pro-demokrasi Apple Daily, dan direktur surat kabar itu ditangkap dengan tuduhan "berkolusi dengan negara asing."

hp/pkp (dpa, afp)

Topik Menarik