Soal Ukraina, AS Mohon China Bujuk Rusia

Soal Ukraina, AS Mohon China Bujuk Rusia

Global | rm.id | Jum'at, 28 Januari 2022 - 23:04
share

Amerika Serikat memohon pada China membujuk Rusia agar tidak menyerang Ukraina. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menelpon Menlu China Wang Yi pada Kamis malam (27/1) untuk meminta bantuan negara rivalnya itu.

Dalam sambungan telepon tersebut, Wang Yi menegaskan bahwa pihaknya tidak mau mengerahkan pasukan untuk mengatasi krisis di negara bekas pecahan Uni Soviet tersebut.

Wang justru minta Washington DC untuk duduk dan mendengarkan masukan yang disampaikan Rusia mengenai krisis tersebut.

"Hentikan pemikiran Perang Dingin. Tidak ada keuntungan dengan mengangkat senjata," kata Wang pada Blinken dikutip Reuters , Jumat (28/1).

Namun, Blinken justru mendesak Beijing melakukan tindakan konkret. Pasalnya, AS sudah parno duluan Moskow bakal menyerang Ukraina dalam waktu dekat.

"Kita menghadapi resiko keamanan dan ekonomi besar jika Rusia melancarkan agresinya," tegas Blinken.

Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik, Victoria Nuland mengatakan pesan senada. Kami menyerukan Beijing untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Moskow untuk mendesak diplomasi, karena jika ada konflik di Ukraina, tidak baik untuk China, kata Nuland pada konferensi pers reguler Departemen Luar Negeri AS di Washington DC, kemarin, dikutip Reuters , hari ini.

Beda pemikiran, Wang berpendapat, semua pihak harus sepenuhnya membentuk mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan melalui negosiasi.

Sebelumnya, AS melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin yang digelar di Beijing mulai 4 Februari 2022. Langkah AS itu pun dipandang China sebagai bentuk politisasi Barat terhadap dunia olahraga.

Kini, Washington DC malah memohon kepada Beijing untuk membujuk Rusia dalam masalah krisis Ukraina.

Rusia menghimpun pasukannya di perbatasan Ukraina selama berbulan-bulan dan telah menuntut Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk menarik pasukan dan senjata mereka dari Eropa Timur.

Terpisah, analis dari lembaga German Marshall Fund di AS, Bonnie Glaser mengatakan, Beijing dapat memberikan bocoran kepada Rusia mengenai setiap upaya yang diambil AS dan sekutunya.

Sepertinya AS tidak mungkin bisa melibatkan China atas Ukraina. Beijing tidak akan mendukung penggunaan kekuatan, tetapi bersimpati dengan pandangan Rusia tentang NATO. Ini bukan hanya tentang Olimpiade, kata Glaser. [ DAY ]

Topik Menarik