Kapal Perang Rusia Latihan Tembak di Laut Hitam

Kapal Perang Rusia Latihan Tembak di Laut Hitam

Global | republika | Jum'at, 28 Januari 2022 - 16:51
share

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal tempur mereka latihan tembak pada target laut dan udara selama latihan di Laut Hitam sebelah selatan Ukraina. Latihan yang dimulai Rabu (26/1/2022) itu melibatkan 20 kapal angkatan laut Rusia.

Latihan ini bagian dari meningkatnya aktivitas militer di kawasan yang membawa Barat sebagai pihak yang terlibat dalam krisis perbatasan Ukraina. Latihan di Laut Hitam diperkirakan selesai pada Jumat (28/1/2022) ini.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan arteleri di selatan daerah Rostov yang berbatasan dengan Ukraina juga latihan menghancurkan pasukan musuh dan kendaraan lapis baja dengan howitzers.

Latihan di Laut Hitam bagian dari serangkaian latihan angkatan laut Rusia yang dilakukan di berbagai lokasi pada bulan ini. Selanjutnya mereka akan latihan dari Pasifik ke Atlantik untuk latihan menyisir ranjau.

Sebelumnya Rusia mengatakan sudah jelas Amerika Serikat (AS) tidak bermaksud mengatasi kekhawatiran keamanan utama mereka dalam ketegangan di perbatasan Ukraina. Tapi kedua belah pihak tetap membuka pintu dialog.

Pada Rabu (26/1/2022) lalu AS dan NATO mengirimkan respon tertulis pada tuntutan Rusia untuk menarik perjanjian keamanan pasca-Perang Dingin di Eropa. Tuntutan tersebut disampaikan setelah Moskow menumpuk pasukannya dekat Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow butuh waktu untuk meninjaunya dan tidak akan buru-buru menyimpulkan. Tapi pernyataan AS dan NATO yang menggambarkan tuntutan utama Rusia tidak bisa diterima tidak meninggalkan banyak ruang pada optimisme.

"Berdasarkan apa yang mitra (AS dan NATO) kami katakan kemarin, sudah jelas mengenai kategori utama yang diuraikan rancangan dokumen itu, kami tidak bisa mengatakan pikiran kami masuk pertimbangan atau terdapat kesediaan yang menunjukan keprihatinan kami dipertimbangkan," katanya.

"Tapi kami tidak akan terburu-buru dalam penilaian kami," tambah Peskov.

Topik Menarik