Soal Kemunculan Covid Deltacron, Pakar Sebut Itu Hanya Kesalahan Lab

Soal Kemunculan Covid Deltacron, Pakar Sebut Itu Hanya Kesalahan Lab

Global | inewsid | Selasa, 11 Januari 2022 - 11:52
share

LONDON, iNews.id Ilmuwan di Siprus belum lama ini mengklaim telah menemukan strain baru Covid-19 yang dijuluki deltacron. Strain itu menjadi kombinasi dari varian delta dan omicron.

Akan tetapi, para pakar lainnya menganggap dugaan mutasi virus corona hibrida yang disebut deltacron itu kemungkinan besar adalah hasil dari kontaminasi laboratorium, dan bukan varian baru yang mengkhawatirkan. Dengan kata lain, mereka menilai penemuan deltacron itu sebagai kekeliruan lab belaka.

Pada Sabtu(8/1/2022) lalu, media Siprus melaporkan penemuan varian baru virus itu dan menggambarkannya memiliki latar belakang genetik varian delta yang bersamaan dengan beberapa mutasi omicron.

Tom Peacock, seorang ahli virus dari Departemen Penyakit Menular di Imperial College London, Inggris, menjelaskan bahwa meskipun tak menutup kemungkinan virus corona bergabung secara genetik, itu jarang terjadi. Bahkan, para ilmuwan yang menganalisis penemuan varian yang dijuluki deltacron tersebut mengatakan peluang semacam itu tidaklah mungkin.

Urutan deltacron Siprus yang dilaporkan oleh beberapa media besar terlihat jelas merupakan kontaminasi (di lab), cuit Peacock di Twitter, akhir pekan lalu.

Kepala Inisiatif Genomik Covid-19 di Institut Wellcome Sanger Inggris, Jeffrey Barrett mengatakan, dugaan mutasi virus terletak pada bagian genom yang rentan terhadap kesalahan dalam prosedur pengurutan tertentu. Ini hampir pasti bukan rekombinan biologis dari garis keturunan delta dan omicron, katanya, Senin (10/1/2022).

Para ilmuwan sangat ingin memerangi banjir disinformasi tentang Covid-19, yang sebagian besar beredar secara online .

Pekan lalu, muncul laporan yang belum diverifikasi tentang virus flurona atau fluron, yaitu kombinasi flu dan virus corona. Laporan itu tak butuh waktu lama langsung beredar secara luas. Akan tetapi, pada Senin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menolak klaim tentang virus itu.

Jangan gunakan istilah seperti deltacron, flurona, atau flurone. Tolong, kata ahli epidemiologi penyakit menular di WHO, Maria van Kerkhove.

Istilah-istilah ini seolah-olah menyiratkan kombinasi virus/varian, padahal ini tidak terjadi, katanya.

Dia menjelaskan, orang memang dapat menderita influenza dan Covid pada saat yang bersamaan. Namun, kedua virus yang menyebabkan masing-masing gejala penyakit itu pada faktanya tidak dapat bergabung atau bersatu.

Berbeda dengan varian baru Covid-19 seperti varian omicron yang sangat berdampak pada jalannya pandemi, kasus infeksi simultan flu dan virus corona bukanlah hal baru.

Sejak awal pandemi, virus corona telah memunculkan lusinan varian. Empat di antaranya telah ditetapkan sebagai varian mengkhawatirkan oleh WHO, yaitu alpha, beta, delta, dan omicron.

Original Source