10 Tentara Dikira Mati padahal masih Hidup
JAKARTA, iNews.id - Sepuluh tentara dinyatakan gugur dalam peperangan, namun ternyata ditemukan masih hidup. Mereka mengalami nasib yang beragam dalam hidup pascaperang.
Tentara yang berperang artinya telah siap dengan konsekuensi hidup atau mati. Namun kejadian di medan perang, kadang membuat bingung antara tentara telah terbunuh atau ditawan.
Dalam sejarah peperangan dunia, banyak dari para tentara itu tidak ditemukan setelah ikut berperang. Mereka pun dinyatakan menghilang dari sejarah.
Namun sebaliknya, ada juga tentara yang awalnya dinyatakan tidak gugur karena tak pernah terlihat lagi, nyatanya justru masih hidup setelah bertahun-tahun kemudian.
Berikut 10 tentara yang awalnya dinyatakan gugur dalam peperangan namun ternyata masih hidup versi listverse.com:
1. Kisah Ho Van Thanh
Ho Van Thanh merupakan tentara Vietnam. Dia dinyatakan gugur setelah bom musuh menghancurkan desanya dan menewaskan penduduk pada 1972.
Sejumlah Pemimpin Dunia Minta Bangladesh Hentikan Kasus Hukum terhadap Ekonom Muhammad Yunus
Nyatanya, dia berhasil meloloskan diri dari serangan dan membawa pergi putranya yang saat itu berusia satu tahun. Mereka pergi menyelamatkan diri ke hutan.
Thanh mengira seluruh keluarganya sudah mati. Dia pun tetap waspada dan percaya perang tidak pernah berakhir.
Thanh membesarkan putra semata wayangnya dalam hutan tanpa pernah kontak dengan dunia luar.
Salah satu anak Thanh yang lain nyatanya selamat dalam serangan bom itu bernama Tri. Setelah mendengar tentang sepasang pria hutan, Tri pergi mencari mereka.
Satu dekade sebelum mereka meninggalkan hutan, Tri melakukan kontak. Lang menerimanya dengan cepat, sementara Thanh tidak percaya bahwa Tri merupakan putranya.
Pada usia 82, kesehatan Thanh memaksanya untuk kembali ke peradaban pada tahun 2013, membawa kisah bertahan hidup yang luar biasa dan lain dari yang lain.
2. Andras Toma
Andras Toma kembali ke rumahnya di Hongaria pada 2001 setelah 55 tahun menghilang. Ternyata selama dinyatakan hilang, dia dirawat di rumah sakit jiwa.
Kisah Toma bermula saat dia yang masih muda mengikuti wajib militer tentara gabungan Hongaria/Jerman. Dia ditangkap oleh tentara Soviet tahun 1944 dan dibawa ke kamp pejara Leningrad pada 1945.
Pada 1947, kamp penjara itu ditutup. Toma, yang berbicara sedikit bahasa Rusia kemudian dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Ketika akhirnya ditemukan, Toma sudah tua dan ompong. Dia pun hanya memiliii kenangan samar tentang kehidupan masa lalunya.
Tidak ada catatan untuk memandu penyelidik, jadi mereka tidak bisa melakukan apa-apa selain mendengarkan ingatan Toma. Lebih dari 80 keluarga mengklaim dia sebagai kerabat yang hilang.
Untungnya, berdasarkan informasi yang cukup, dia dibawa kembali ke desanya di Hongaria. Di sana lah dia segera dikenali oleh keluarganya.
3. Tentara Tak Bernama dalam Hutan
Seorang tentara Rusia yang tak disebutkan namanya diketahui hidup sendiri dalam hutan pada 2015. Ternyata dia merupakan tentara yang awalnya diduga tewas pada 2004.
Prajurit tersebut awalnya ditempatkan di Semenanjung Kamchatka yang terpencil setelah mengikuti wajib militer. Dia membangun tempat perlindungan dalam hutan dan bekerja serabutan untuk bertahan hidup.
Keluarganya sempat mengira dia tewas bahkan salah mengidentifikasi sesosok mayat lain sebagai dirinya. Mayat itu juga telah dikubur.
Hingga akhirnya seorang penduduk melapor ke petugas tentang seseorang yang mencurigakan hidup dalam hutan. Petugas pun mengevakuasinya setelah 11 tahun hidup sendiri dalam hutan.
Prajurit pun diberi kelonggaran oleh petugas mengingat dia ini juga mengalami masalah psikologis.
4. Ishinosuke Uwano
Ishinosuke Uwano merupakan tentara Jepang yang awalnya ditempatkan di Pulau Sakhalin, Rusia pada 1958. Setelah itu, dia hilang selama beberapa dekade dan dinyatakan meninggal pada 2000.
Namun pada 2006, tiba-tiba Uwano ditemukan masih hidup dan tinggal di Ukraina. Dia mengaku, pada 1965, dia sempat pergi ke Kiev namun Uni Soviet tak mengizinkannya menghubungi keluarga di Jepang.
Akhirnya, dia memutuskan menikah dengan warga Ukraina dan menjadi warga negara tersebut. Pemerintah yang bertugas mencari tentara hilang berhasil menemukan Uwano dan mengizinkannya kembali ke Jepang. Meskipun dia senang berada di rumah, dia memilih untuk kembali ke Ukraina, di mana keluarga baru Uwano telah menunggu.

5. Lee Soon-sang
Lee Soon-sang bertempur dalam Perang Korea. Sayang tertangkap pada 1953, dua hari sebelum gencatan senjata ditandatangani.
Selama 3,5 tahun, dia ditahan sebagai tawanan perang lalu dipaksa bekerja di tambang batu bara Aoji di Korea Utara. Lee yang berpikir tak akan bisa melihat istri dan keluarganya lagi akhirnya menikah lagi.
Pada tahun 2004, seorang penyelundup manusia Korea UtaraKorea Selatan mengatakan kepada Lee bahwa istrinya berada di China. Dia meminta uang kepada Lee untuk mengembalikannya ke Korea Utara.
Lee lalu memberikan uang sekitar 150 dolar AS kepada keluarga Korea Utara lalu kembali ke istri pertamanya. Keluarga Lee pun terkejut mengatahui pria itu masih hidup dan tetap melanjutkan hubungan mereka.
Lee tidak akan kembali ke Korea Utara lagi. Dia bahkan menolak untuk membicarakan kehidupan lamanya.
6. Surjeet Singh
Surjeet Singh meninggalkan India pada 1981 namun tak kembali selama 30 tahun. Keluarga pun tidak pernah tahu apa yang terjadi dan menganggapnya meninggal.
Ternyata, Surjeet masih hidup tetapi ditahan di Pakistan. Dia ternyata seorang mata-mata yang dikirim ke Pakistan. Namun setelah tertangkap, India menolak klaim misi tersebut.
Pada 1985, Surjeet dijatuhi hukuman mati, tetapi setelah memohon belas kasihan, hukumannya diringankan menjadi penjara seumur hidup. Dia tidak diizinkan berkomunikasi dan diasingkan.
Pada 2004, Surjeet diizinkan mengirim surat kepada keluarganya untuk memberi tahu mereka bahwa dia masih hidup. Akhirnya, pada tahun 2012, dia diizinkan kembali ke India hingga dia bebas mengaku sebagai mata-mata dan mengkritik pemerintah India.
Untuk restitusi, pemerintah memberinya dana untuk meningkatkan pertanian keluarganya. Surjeet telah menjadi advokat bagi orang India lainnya yang masih ditahan di Pakistan.

7. Teruo Nakamura
Teruo Nakamura merupakan tentara wajib militer dari Taiwan yang ditempatkan di Pulau Morotai ketika pasukan Sekutu menyerang pada 1945. Nakamura dan beberapa tentara Jepang lainnya bersembunyi di hutan Morotai dan tidak pernah belajar tentang penyerahan Jepang.
Setelah pertengkaran, Nakamura meninggalkan kelompoknya pada 1956 dan hidup sendirian. Dia membangun gubuk dan hidup dari tanaman apa pun yang dia tanam bersama dengan persediaan yang dia curi dari desa terdekat.
Penduduk desa mencoba memberitahunya tentang penyerahan Jepang, tetapi dia tidak mau mengalah. Pada bulan Desember 1974, Nakamura kembali setelah satu peleton tentara Indonesia yang mengenakan seragam Jepang berpura-pura menyelamatkannya.
Dia kembali ke Taiwan sebagai tahanan resmi Jepang terakhir. Dia meninggal pada 1979.
8. John T. Downey
John T. Downey bertugas di CIA pada 1952. Dia bertugas mengumpulkan informasi selama Perang Korea. Ketika dia dan agen lain menerbangkan misi di atas Manchuria untuk menyelamatkan kontak intelijen, mereka ditembak jatuh. Kontak itu membuat mereka dikhianati.
Downey, meskipun dia bukan militer, akan menjadi tawanan perang terlama di Amerika Serikat. Downey yang diduga tewas ternyata ditahan oleh orang Cina selama 20 tahun.
Orang Cina pertama kali mengumumkan bahwa dia ditawan pada tahun 1954, ketika dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dia ditahan di sel isolasi untuk selama enam tahun.
Pada tahun 1973, Richard Nixon secara pribadi turun tangan dan meminta Downey kembali ke AS. Downey diberi penghargaan tertinggi CIA sesudahnya tetapi tidak ingin dikenal sebagai tahanan.
Dia lalu melanjutkan pendidikan dan lulus dari Harvard Law. Dia pun bekerja sebagai pegawai negeri sampai kematiannya pada tahun 2014.
9. Bakhretdin Khakimov
Bakhretdin Khakimov merupakan tentara korban perang antara Uni Soviet dan Afghanistan pada 1980-an. Dia merupakan penduduk asli Uzbekistan yang diyakini telah meninggal pada 1980 setelah terluka parah.
Khakimo ternyata dirawat dengan herbal oleh seorang tabib. Dia pun meneruskan keahlian tabib tersebut dan mengubah namanya menjadi Sheikh Abdullah.
Dia kemudian menikah dengan seorang wanita Afghanistan. Khakimov ditemukan oleh Komite untuk Tentara Internasional pada 2013, sekitar 33 tahun setelah kematiannya.
10. Sersan Mateo Sabog
Sersan Mateo Sabog bersiap untuk kembali ke Amerika Serikat dari Vietnam pada 1970. Dia seharusnya pergi dari Saigon ke Fort Bragg, Carolina Utara, tapi dia tidak pernah muncul saat itu.
Angkatan Darat baru mengetahui kepergiannya ketika saudaranya, Kenneth, menulis surat yang menanyakan tentang keberadaannya pada 1973.
Sabog diyakini sebagai pembelot, tetapi surat kedua dari Kenneth menyebabkan Angkatan Darat menyatakan dia meninggal pada tahun 1979.
Pada 1996, Sabog tiba-tiba muncul kembali entah dari mana. Tampaknya dia pergi begitu saja dari militer dan mulai tinggal bersama seorang wanita di California.
Setelah info kematiannya, dia melamar jaminan sosial, mengungkapkan identitasnya. Masih dianggap aktif militer, Sabog sempat menjadi prajurit tertua yang bertugas hingga kembali ke keluarganya.
Satu-satunya komentarnya adalah, Maaf. Dia meninggal di Hawaii pada 2007.
