Diuji Coba, Matahari Buatan dari China Capai Suhu 70 Juta Derajat Celsius Selama 1.056 Detik
HEFEI, iNews.id - Matahari buatan asal China atau Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) mencapai suhu tinggi secara terus menerus selama 1.056 detik dalam pengujian terbaru. Ini merupakan catatan operasi terlama dari jenis alat serupa di dunia.
Uji coba yang berlangsung pada Kamis pekan lalu itu diumumkan peneliti Institut Fisika Plasma dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (ASIPP), Gong Xianzu, keesokan harinya. Dia bertanggung jawab atas uji coba matahari buatan yang dilakukan di Hefei, Provinsi Anhui.
Kami mencapai suhu plasma 120 juta derajat Celcius selama 101 detik dalam percobaan pada paruh pertama 2021. Kali ini, operasi plasma dipertahankan dalam kondisi mapan selama 1.056 detik pada suhu mendekati 70 juta derajat Celcius, meletakkan dasar ilmiah dan eksperimen yang kuat untuk menjalankan reaktor fusi, kata Gong, dikutip dari China Daily, Senin (3/1/2022).
Tujuan akhir dibuatnya EAST adalah menciptakan fusi nuklir seperti Matahari dengan menggunakan deuterium yang berlimpah di laut sehingga bisa menyediakan energi bersih yang stabil.
Berbeda dengan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam, yang terancam habis serta mengancam lingkungan, bahan mentah yang dibutuhkan untuk matahari buatan hampir tidak terbatas, tersedia di Bumi.
Energi fusi dianggap sebagai energi pamungkas yang ideal untuk masa depan.