Jangan Sepelekan Nyeri Menstruasi, Bisa Tanda Endometriosis!
PETALING JAYA, iNews.id - Menstruasi disertai rasa nyeri bukanlah sesuatu yang normal. Jika dibiarkan, ada potensi menyebabkan endometriosis.
Sebagai orang tua, Anda perlu paham bahwa ketika remaja putri mengeluh sakit menstruasi, maka beri perhatian lebih kepadanya. Tanyakan seberapa sakitnya, jika ada di level 5-10, maka disarankan untuk diperiksa lebih lanjut di rumah sakit.
"Masih banyak orang tua yang nganggep sepele nyeri menstruasi. Padahal, kalau dibiarkan bisa menyebabkan kedaruratan," kata Konsultan Ginekologi dan Spesialis Endometriosis Hospital Picaso Malaysia dr Sharifah Halimah Jaafar, beberapa hari lalu.
"Makanya, saya selalu sarankan agar orang tua lebih peka ketika anaknya sedang menstruasi. Tanya ke dia, grade kesakitannya berapa, kalau di bawah 5 cukup minum obat pereda nyeri, tapi kalau di atas 5 periksa ke dokter," tambahnya.
Jangan Abaikan Nyeri Menstruasi
Ketika menstruasi disertai nyeri yang berlebih, dr Sharifah menegaskan, itu bukan sesuatu yang normal atau biasa saja. "Ini penyakit," tegasnya.
Salah satu risiko terbesar adalah penyakit endometriosis. Penyakit itu bisa terjadi sejak usia muda yang tidak terkontrol dengan baik.
Artinya, menstruasi disertai nyeri hebat jika dibiarkan akan menyebabkan keparahan, dan salah satunya endometriosis. Dan kalau sudah terlambat, bisa merusak organ reproduksi perempuan.
Tak hanya itu, nyeri menstruasi juga bisa menurunkan produktivitas seorang perempuan. Sebab, ketika dia berkarier di usia dewasa muda, ketika nyeri itu muncul, akan memengaruhi performa pekerjaan. Dan ini menjadi hambatan perempuan.
"Akan lebih berbahaya jika nyeri mens itu merusak organ lainnya, misalnya usus besar, saluran urine, hingga area pinggul menjadi bermasalah," terang dr Sharifah.
"Karena itu, perlu pencegahan sedini mungkin. Jika memang ada potensi menstruasi disertai nyeri, segera periksa ke dokter. Skrining diperlukan untuk membantu si perempuan," tambah dr Sharifah.
Dia melanjutkan, "Jika nyeri menstruasi dapat dikendalikan, risiko endometriosis menjadi lebih kecil dan masa depan si perempuan bisa lebih baik."








