Jangan Ditiru! Demi Hidup Irit, Mahasiswa Ini Makan Makanan Kucing
JAKARTA, iNews.id - Viral di media sosial kabar mengenaskan seorang mahasiswa makan makanan kucing demi hidup irit. Informasi ini menuai pro-kontra netizen.
Kabar mahasiswa makan makanan kucing demi hidup irit ini dikabarkan kantor berita South China Morning Post (SCMP). Seperti apa cerita selengkapnya?
Menurut SCMP, mahasiswa yang mengonsumsi makanan kucing itu adalah pelajar PhD asal China yang menempuh pendidikan di Swiss. Dia mengklaim sebagai 'Orang China paling hemat di Swiss'.
"Mahasiswa tersebut memenuhi kebutuhan proteinnya dengan memakan makanan kucing," ungkap laporan SCMP, dikutip Jumat (3/10/2025).
Alasannya memilih makan makanan kucing, karena harus bertahan hidup dengan jatah makanan yang sangat sedikit. Ia menghemat agar dapat membiayai program doktoralnya.
Bahkan pada beberapa kesempatan, mahasiswa tersebut mendonorkan darah untuk mendapatkan makanan gratis.
"Di Swiss, seorang mahasiswa PhD biasanya membutuhkan antara 1.000 dan 1.500 Franc Swiss (1.300 dolar Amerika dan 2.000 dolar Amerika) per bulan," tulisnya.
"Saya telah melihat banyak mahasiswa yang membiayai sendiri kuliahnya, putus kuliah di tahun ketiga hanya karena tidak mampu membayar biaya kuliah dan biaya hidup. Itu sesuatu yang sama sekali tidak bisa saya terima," ujarnya.
"Sebelum datang ke Swiss, saya sudah bertekad untuk hidup hemat. Mahasiswa internasional tidak diizinkan bekerja secara legal di sini, jadi saya harus menabung sebisa mungkin," tambahnya.
Menjadi catatan penting, makanan kucing sangat tidak direkomendasikan dikonsumsi manusia. Apa alasannya?
Bahaya Makanan Kucing Dikonsumsi Manusia
Menurut jurnal National Center for Biotechnology Information (NCBI), makanan mentah untuk hewan peliharaan merupakan sumber potensial dari organisme Salmonella.
Dilansir dari Michu Australia, meskipun memakan makanan kucing tidak membahayakan, namun konsumsi makanan tersebut tidak dianjurkan. Sebab, terdapat perbedaan nutrisi, standar keamanan, dan metabolisme.
Jika manusia mengonsumsi makanan kucing, efek langsungnya mungkin tidak parah. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Makanan kucing diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kucing, di mana nutrisi tersebut tidak memenuhi nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan manusia.
Kekhawatiran lainnya adalah makanan kucing bisa lebih sulit dicerna manusia. Bahan-bahan tertentu yang aman untuk kucing bisa jadi sebagian ataupun seluruhnya tidak dapat dicerna manusia.
Hal itulah yang nantinya dapat menyebabkan ketidaknyamanan ataupun masalah pencernaan.
Makanan kucing kaya akan protein dan lemak yang dirancang untuk hewan karnivora. Dua kandungan tersebut dapat membebani sistem pencernaan manusia yang menyebabkan ketidaknyamanan hingga masalah kesehatan.
Selain itu ada beberapa masalah kesehatan khusus yang berpotensi dialami manusia jika mengonsumsi makanan kucing, di antaranya:
1. Kerusakan Ginjal dan Gagal Ginjal
Makanan kucing yang proteinnya tinggi dapat membebani ginjal manusia. Seiring waktu, hal ini dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal atau bahkan gagal ginjal.
2. Kerusakan Tulang
Makanan kucing mengandung fosfor tingkat tinggi untuk mendukung kesehatan tulang kucing. Namun pada manusia, fosfor yang berlebihan dapat mengakibatkan penumpukan kalsium hingga melemahnya tulang.
3. Kerusakan Hati
Makanan kucing dapat terkontaminasi zat beracun aflatoksin. Racun ini bisa mengakibatkan kerusakan hati yang menyebabkan gejala seperti penyakit kuning, sakit perut, atau kanker hati.
Jadi, itu dia alasan kenapa makanan kucing tidak disarankan untuk dikonsumsi manusia.










