Riwayat Pendidikan Ratu Tisha, yang Dicopot dari Ketua Komite PSSI

Riwayat Pendidikan Ratu Tisha, yang Dicopot dari Ketua Komite PSSI

Gaya Hidup | sindonews | Rabu, 17 September 2025 - 14:28
share

Perombakan besar-besaran kembali mengguncang struktur organisasi PSSI. Kali ini, sejumlah posisi strategis di tubuh komite mengalami pergantian, termasuk pencopotan Ratu Tisha Destria dari jabatannya sebagai Ketua Komite Teknis dan Pengembangan.

Keputusan tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam konferensi pers pada Selasa (16/9/2025), bersamaan dengan pergantian beberapa nama penting lainnya seperti Erick sendiri yang melepas posisi Ketua Komite Wasit.

Baca juga: Riwayat Pendidikan Erick Thohir: Perjalanan Akademik Menteri BUMN dari Jakarta ke Amerika Serikat

Ratu Tisha bukanlah sosok baru dalam dunia sepak bola nasional. Ia telah berkontribusi dalam berbagai posisi penting, termasuk sebagai Sekretaris Jenderal PSSI dan Wakil Ketua Umum II. Namun di balik jabatan-jabatan itu, Tisha memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman akademis yang kuat serta unik, yang menjadikannya salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh dalam sepak bola Indonesia.

Baca juga: PSSI Layangkan Protes ke FIFA dan AFC Terkait Penunjukan Wasit Laga Krusial

Riwayat Pendidikan Ratu Tisha

Ratu Tisha Destria lahir di Jakarta pada tanggal 30 Desember 1985 dari pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani. Ia menghabiskan masa kecil dan remajanya di Jakarta, melanjutkan pendidikan di sekolah menengah atas di SMA 8 Jakarta, di mana ia mulai menunjukkan ketertarikan besar pada dunia sepak bola bukan sebagai pemain, melainkan sebagai manajer tim sekolahnya yang sukses menjuarai berbagai turnamen.Setelah tamat SMA, Ratu Tisha melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Matematika. Selama di ITB, ia aktif berpartisipasi dalam bidang olahraga khususnya sepak bola, dengan bergabung dalam manajemen tim Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB) yang berkompetisi di Liga Mahasiswa Jawa Barat dan Persib.

Baca juga: PSSI Setop Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, Erick Thohir: Diaspora Sudah Komplet!

Ratu Tisha lulus dari ITB pada tahun 2008, dan langsung diterima bekerja di perusahaan energi global Schlumberger, di mana ia ditempatkan di berbagai negara, seperti Mesir, Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok. Pengalaman internasional ini membuatnya fasih dalam lima bahasa.

Di sela karier profesionalnya, Tisha tak berhenti mengembangkan diri. Ia mengikuti berbagai seminar sepak bola internasional di negara-negara seperti Jepang, Belgia, dan Denmark. Dari pengalaman ini, ia mengenal FIFA Master Programme, sebuah program pendidikan bergengsi yang disponsori FIFA.

Ratu Tisha lalu mengikuti program pendidikan FIFA Master pada tahun 2013 dan berhasil lolos seleksi ketat dari 6.400 pendaftar di seluruh dunia, kemudian menyelesaikan studi selama 18 bulan dengan hasil memuaskan, menempati peringkat ke-7 dari 28 peserta. Sebuah prestasi membanggakan yang mempertegas kualitas intelektual dan profesionalismenya.Dengan gelar Master of Arts in Humanities, Management, and Law of Sport, Ratu Tisha kembali ke Indonesia dan menerapkan ilmunya di berbagai aspek sepak bola nasional.

Ia dipercaya sebagai Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada 2016 dan sukses menyelenggarakan turnamen tersebut di tengah kekosongan liga. Setahun setelahnya, ia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal PSSI dan Wakil Ketua Umum PSSI.

Demikian riwayat pendidikan Ratu Tisha yang dicopot dari Komite PSSI. Semoga informasi ini bermanfaat.

M/G Nabila Sahrani Isrofaatin

Topik Menarik