Pangeran Harry dan Meghan Markle Berambisi Gantikan Posisi William-Kate Middleton

Pangeran Harry dan Meghan Markle Berambisi Gantikan Posisi William-Kate Middleton

Gaya Hidup | sindonews | Rabu, 17 September 2025 - 04:30
share

Pangeran Harry dan Meghan Markle disebut memiliki ambisi besar untuk menggantikan posisi Pangeran William dan Kate Middleton sebagai wajah utama monarki. Isu ini mencuat setelah kunjungan Harry ke Inggris disorot media, lengkap dengan pertemuan singkatnya bersama Raja Charles III yang memunculkan spekulasi rekonsiliasi keluarga.

Pangeran Harry bertemu sang ayah di Clarence House setelah 19 bulan tidak berjumpa. Pertemuan singkat ini segera memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan rekonsiliasi antara ayah dan anak yang telah lama terlibat ketegangan dalam hubungan keluarga kerajaan.

Bagi sebagian pengamat, pertemuan tersebut menandai sinyal positif adanya keinginan untuk membangun kembali komunikasi yang sempat terputus. Namun, tidak sedikit pula pihak yang mengingatkan bahwa jalan menuju rekonsiliasi penuh masih panjang dan penuh tantangan.

Foto/People

Baca Juga:Drama Mereda, Pangeran Harry Minta Maaf ke Raja Charles III dan Akui Banyak Salah

Potensi Ancaman dari Harry dan Meghan

Salah satu suara kritis datang dari Richard Eden, editor buku harian di Daily Mail. Ia menilai kehadiran Harry dan Meghan masih menyisakan dilema besar bagi masa depan Kerajaan Inggris.

"Tentu saja, saya bisa memahami keinginan seorang ayah untuk bertemu putranya. Siapa yang tidak? Masalahnya, dia bukan sekadar ayah, dia adalah Kepala Negara kita, dan saya pikir Harry dan Meghan adalah kabar buruk bagi Keluarga Kerajaan," tulisnya.

Dilansir dari Marca, Rabu (17/9/2024), pernyataan tersebut menegaskan adanya keraguan mendalam mengenai niat pasangan Sussex yang dianggap kerap memanfaatkan status kerajaan demi kepentingan pribadi.

Pertanyaan tentang Kepercayaan dan Motif

Dalam ulasan lebih lanjut, Eden menuduh bahwa Harry dan Meghan tidak sepenuhnya meninggalkan ikatan kerajaan ketika mundur pada tahun 2020. Sebaliknya, mereka justru memanfaatkan koneksi tersebut untuk membangun popularitas di kancah global."Kita telah berulang kali melihat bahwa mereka tidak dapat dipercaya. Mereka mengeksploitasi koneksi kerajaan mereka, dan saya rasa tidak paranoid jika mengatakan bahwa mereka ingin menjadi Keluarga Kerajaan alternatif," jelasnya.

Pandangan ini menyoroti potensi konflik berkepanjangan antara keluarga Sussex dengan institusi kerajaan yang sah, terutama menyangkut posisi publik dan legitimasi mereka di mata masyarakat.

Baca Juga:Pangeran Harry-Meghan Markle Disebut Jelek-jelekkan William-Kate Middleton dengan Kata Kejam

Ambisi Menggantikan Peran William dan Kate

Lebih jauh lagi, Eden menuding bahwa pasangan Sussex memiliki ambisi besar untuk menduduki peran penting dalam monarki Inggris. Bahkan hingga berusaha menggantikan calon Raja dan Ratu Inggris selanjutnya itu.

"Mereka ingin menggantikan Pangeran William dan Catherine sebagai anggota kerajaan utama, dan mereka melemahkan mereka," ujarnya.Pernyataan tersebut menambah lapisan kontroversi baru dalam wacana mengenai dinamika internal keluarga kerajaan. Jika benar, ambisi ini berpotensi menimbulkan pergeseran persepsi publik terhadap otoritas dan simbol monarki tradisional.

Perbedaan Pandangan Publik

Bagi sebagian masyarakat, Harry dan Meghan justru dianggap membawa angin segar dalam wujud kerajaan yang lebih modern, independen, dan relevan dengan generasi baru. Melalui kegiatan filantropi serta proyek media yang mereka jalankan, pasangan ini dipandang mampu menghadirkan citra progresif yang jauh dari tradisi kaku istana.

Namun, kelompok lainnya menilai langkah mereka bisa merusak batas-batas kewenangan yang seharusnya dijaga oleh keluarga kerajaan. Popularitas global yang mereka miliki dinilai berisiko membayangi peran anggota kerajaan yang tetap setia pada institusi, terutama William dan Kate sebagai pewaris utama tahta.

Baca Juga:Pangeran Harry Berpeluang Naik Takhta, Masih Berada di Garis Suksesi Kerajaan Inggris

Pertemuan Singkat yang Memunculkan Banyak Dugaan

Reuni antara Harry dan Charles digambarkan berlangsung hangat namun singkat. Keduanya dilaporkan hanya menghabiskan waktu kurang dari satu jam sambil menikmati teh sore. Walau demikian, momen ini tetap sarat makna karena memperlihatkan adanya upaya kecil untuk membuka kembali komunikasi pribadi yang lama terputus.

Meski begitu, interpretasi terhadap pertemuan ini berbeda-beda. Sebagian pihak optimistis melihatnya sebagai langkah awal menuju hubungan keluarga yang lebih baik. Namun, para pengamat kritis tetap memperingatkan publik agar tidak terburu-buru menganggap bahwa pertemuan ini menjadi pintu rekonsiliasi penuh dengan seluruh keluarga kerajaan.

Topik Menarik